BBKSDA Sumut Menjawab Terperangkapnya Harimau Sumatera Di Tapanuli Selatan

Senin, 31 Agustus 2020

Kepala Balai Besar KSDA Sumut Dr. Ir. Hotmauli Sianturi, M.Sc.For., didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Teguh Setiawan, S.Hut., MM., saat memberi keterangan pada Konferensi Pers

Medan, 31 Agustus 2020. Sehubungan terperangkapnya seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Senin, 24 Agustus 2020, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melaksanakan Konferensi Pers yang mengundang sejumlah awak media baik cetak, elektronik maupun media on-line, bertempat di kantor Balai Besar KSDA Sumatera Utara, pada Senin, 31 Agustus 2020.

Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Dr. Ir. Hotmauli Sianturi, M.Sc.For., menjelaskan bahwa konflik warga dengan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, sudah terjadi sejak bulan Mei 2020, dan belakangan kembali marak.

Informasi yang diperoleh dari masyarakat, Harimau Sumatera tersebut memangsa ternak warga seekor kambing, serta hewan peliharaan seekor anjing.  Menerima laporan tersebut, Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara turun ke lokasi, pada Sabtu 22 Agustus 2020, dan bersama-sama dengan petugas Koramil setempat, petugas kecamatan dan masyarakat memasang perangkap (kandang jebak), mengingat konflik  sudah mengkhawatirkan, dan Harimau Sumatera hampir setiap hari masuk ke pemukiman warga, jelas Hotmauli.

“Upaya yang dilakukan Tim berhasil, pada Senin, 24 Agustus 2020, Harimau Sumatera tersebut masuk ke dalam kandang jebak (perangkap). Selanjutnya si raja hutan ini dievakuasi dan di observasi ke Sanctuary Harimau Barumun untuk pengecekan kondisi kesehatannya, yang dilakukan oleh drh. Anhar Lubis bersama Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara dan tim medis dari Sanctuary Harimau Barumun,” ujar Hotmauli

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis secara makro diketahui bahwa Harimau Sumatera yang diberi nama  “Sri Bilah” ini, berkelamin betina dengan umur ± 2 - 3 tahun dan berat 45,2 Kg. Secara umum kondisinya sehat namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus akibat tidak mendapatkan pakan yang cukup. Harimau juga mengalami dehidrasi dan anemia yang mengakibatkan kondisinya terlihat lemah. Selain itu banyak ditemukan parasit externa (kutu) pada tubuhnya.

Sedangkan hasil laboratorium pemeriksaan darah menunjukkan bahwa eritrosit menurun yang menandakan terjadinya anemia pada Harimau Sumatera, hal ini berkaitan dengan hasil pemeriksaan fisik secara makro dimana kondisi satwa tersebut terlihat dehidrasi, mukosa pucat yang mengakibatkan kondisinya terlihat lemah. Disamping itu, ada beberapa komponen darah yang merujuk bahwa harimau mengalami anemia.

Hasil pemeriksaan kimia darah Harimau Sumatera, menunjukkan adanya peningkatan bilirubin, SGOT dan SGPT yang meningkat menandakan adanya gangguan fungsi hati pada harimau tersebut, tetapi tim medis belum bisa memastikan apakah gangguan hati ini bersifat akut atau kronis (perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan).

Lebih lanjut, Hotmauli menjelaskan bahwa Harimau Sumatera sampai saat ini masih dalam observasi tim medis. Pemeriksaan kesehatan lanjutan perlu dilakukan untuk melihat perkembangan kondisinya pasca pengobatan pertama, terutama pemeriksaan fungsi hati, dengan melakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium nantinya. Kemudian monitoring berkaitan dengan nafsu makan, agresifitas serta pergerakannya, tetap dilakukan oleh tim medis.

“Apabila hasil pemeriksaan akhir tim medis nantinya menyatakan bahwa kondisi Harimau Sumatera dalam keadaan sehat serta direkomendasikan layak untuk dilepasliarkan, maka Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan melepasliarkan kembali ke habitat alaminya, yang saat ini sedang dilakukan survey oleh Tim BBKSDA Sumut,” ujar Hotmauli mengakhiri penjelasannya.

Konferensi pers ini dihadiri sekitar 30 orang jurnalis dari berbagai media, seperti : Metro TV, TV One, Kompas TV, Antara, CNN Indonesia, Kompas.com, Tribun, Trans 7, TVRI, Elshinta, Media Indonesia, dan lain-lain. Selain itu juga dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha Teguh Setiawan, S.Hut., MM., Kepala Bidang Teknis Ir. Irzal Azhar, M.Si., Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan Andoko Hidayat, S.Hut., MP., Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan Amenson Girsang, SP. dan Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan Suyono, SH., M.Si.

Sumber : Evansus R. Manalu - Analis Data Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini