Pacu Usaha Ekonomi Desa Penyangga, Balai TN Matalawa Menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Desa Binaan

Kamis, 06 Agustus 2020

Waingapu, 5 Agustus 2020. Ketergantungan masyarakat desa yang tinggal di sekitar kawasan hutan biasanya cukup tinggi. Hutan dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat, mulai dari pemenuhan kebutuhan tempat tinggal, akses jalan, air, hingga sumber daya utama yakni kayu yang bernilai ekonomi tinggi. Peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan menjadi sebuah jalan untuk mengurangi kemungkinan konflik yang terjadi antara masyarakat dan pengelola kawasan hutan.

Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) yang kawasannya berada di 3 Kabupaten di Pulau Sumba, memiliki lebih dari 40 desa yang berbatasan langsung dengan kawasan. Potensi konflik cukup besar karena tingkat ekonomi masyarakat masih rendah serta tingginya ketergantungan masyarakat pada kawasan hutan. Mengantisipasi hal tersebut serta meningkatkan perekonomian masyarakat, Balai TN Matalawa telah melakukan berbagai program seperti pemberdayaan masyarakat, pembelian alat bantu pertanian dan perkebunan, dan pembudidayaan hewan dan tumbuhan. Akan tetapi, program yang telah dilakukan selama ini ternyata kurang memberikan dampak kepada masyarakat.

Pada tahun 2020 ini, Balai TN Matalawa membuat program baru yakni melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) dengan memberikan bantuan modal dalam bentuk uang tunai kepada masyarakat desa melalui kelompok desa binaan. Bantuan pendanaan sebesar 40 (empat puluh) juta rupiah ini nantinya akan digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan sektor usaha produktif di masing-masing desa seperti pembibitan MPTS (multi purpose tree species), pembuatan keripik singkong, kunyit bubuk (jamu), maupun peternakan.

Pemberian bantuan modal usaha produktif secara langsung diserahkan Kepala Balai TN Matalawa, Ir. Memen Suparman, M.M., di aula Kantor Balai TN Matalawa di Waingapu, Rabu, 5 Agustus 2020. Hadir dalam acara tersebut, ketua kelompok masyarakat dari Desa Ramuk, Desa Wanggameti, dan Desa Katikuwai sebagai penerima bantuan modal, serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Hastoto Alifianto, S.Hut, M.Si, dan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III, Vivery Okthalamo, S.Hut, dan beberapa pejabat fungsional lain. Kelompok dari ketiga desa ini akan memprioritaskan usaha pada pembibitan MPTS serta pembuatan keripik dari jenis umbi-umbian yang tersebar cukup banyak di desa mereka.

Dalam arahannya, Kepala Balai menyampaikan kepada seluruh penerima bantuan modal peningkatan ekonomi produktif untuk dapat menggunakan modal dengan baik serta meningkatkan kreativitas dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Bantuan ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan msayarakat terhadap kawasan TN Matalawa dan meningkatkan kerjasama dalam pengawasan TN Matalawa dari segala gangguan seperti ancaman kebakaran hutan, illegal logging, dan perburuan satwa.

Sumber: Balai TN Matalawa

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini