Kamis, 15 Juni 2017
Jakarta – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar rapat koordinasi pengembangan kawasan Tambora. Rapat yang melibatkan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Uumum dan Penataan Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Pemerintah Daerah Propinsi NTB dan lain-lain ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2017 di Kemenko PMK.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin Wijanarko Setyawan Assisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus Kemenko PMK. Isu penting yang dibahas dalam rakor tersebut, antara lain peluang pengembangan kawasan, kondisi masyarakat yang masih miskin dan berpendidikan rendah menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan selain percepatan dukungan infrastruktur untuk mempercepat pengembangan Taman Nasional Tambora.
Intensitas koordinasi yang dilakukan secara terus menerus untuk memberikan keyakinan kepada Kementerian terkait bahwa Taman Nasional Tambora memiliki potensi yang tidak kalah unggul dengan Taman Nasional lain di Indonesia yang dilakukan pengelola Taman Nasional Tambora membuahkan hasil. Hasil tersebut berupa dukungan pengembangan dari beberapa kementerian terkait. Dukungan tersebut salah satunya melalui percepatan Tambora menjadi Geopark Nasional sehingga memiliki nilai lebih dari kondisi saat ini.
Budhy Kurniawan selaku Kepala Balai Taman Nasional Tambora yang pada kesempatan rapat koordinasi tersebut menyampaikan beberapa hal terkait potret Taman Nasional Tambora meliputi kelembagaan Balai Taman Nasional Tambora, profil kawasan, potensi pariwisata, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat dan rencana pengembangan kawasan Taman Nasional Tambora termasuk upaya pengelolaan yang sudah dilakukan, tinjauan kebijakan. Budhy pada kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan dengan basis potensi ekonomi lokal sehingga kehadiran Taman Nasional Tambora memberikan dampak nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar Tambora. Dimana dalam pengembangan Taman Nasional Tambora akan dilakukan melalui beberapa pendekatan :
Dalam proses diskusi berkembang beberapa isu terkait usulan tambora menjadi geopark yang akan mengadopsi proses Geopark Batur atau Geopark Toba yang telah menjadi geopark global. Target tahun ada lima lokasi yang akan diusulkan menjadi geopark nasional salah satunya adalah Tambora. Dengan menjadi geopark, Tambora diharapkan memiliki breanding yang kuat sebagai pengungkit pendapatan Negara melalui pengembangan berbagai sector salah satunya pariwisata. Dalam rapat koordinasi tersebut disimpulkan beberapa hal salah satunya adalah perlu dibentuk tim percepatan pengembangan Taman Nasional Tambora yang akan diinisiasi Kemenko PMK. Tim yang dibentuk tersebut akan bertugas menyusunan perencanaan terintegrasi antar Kementerian/Lembaga yang akan dilakukan di Taman Nasional Tambora dan sekitarnya.
Taman Nasional (TN) Tambora yang diresmikan Presiden Joko Widodo saat puncak peringatan dua abad tambora menyapa dunia saat ini mulai diperhitungkan sebagai destinasi wisata. Taman Nasional Tambora yang memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan Taman Nasional Tambora selain dari potensi keragaman hayati juga memiliki bentang alam yang unik berupa kaldera raksana yang merupakan jejak kedahsyatan letusan tambora tahun 1815. Sejarah letusan yang mendunia yang membuat Benua Eropa saat itu tidak mengalami perubahan musim menjadi sejarah yang tidak terlupakan dunia sehingga tambora saat ini merupakan sebuah nama yang telah mendunia.
Keunikan ekosistem, sejarah letusan dan keragaman hayati yang ada didukung kebijakan pengembangan kawasan sebagai destinasi pariwisata nasional sesuai PP Nomor 50 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional. Kondisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Kemenko PMK untuk mempercepat pengembangan kawasan taman nasional ke-51 ini. Upaya ini diharapkan mampu menjadikan kawasan taman nasional ini setara dengan taman nasional yang sudah lama ditetapkan seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, bahkan dua taman nasional yang mengapit taman nasional tambora di sisi selatan Kepulauan Indonesia yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani dan Taman Nasional Komodo.
“The Sound From Caldera’'
Sumber : Bagian Tata Usaha Balai TN. Tambora
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0