Bentuk Kelompok Ekonomi Produktif untuk cegah perdagangan paruh bengkok

Senin, 12 Juni 2017

Subaim, 12 Juni 2017. Pembentukan Kelompok Ekonomi Produktif Balai Taman Nasional (KUEP) atau Aketajawe Lolobata kali ini dilaksanakan di wilayah kerja SPTN III Subaim tepatnya di desa Tutuling Jaya, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Kegiatan ini dilatarbelakangi pada saat anggota Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobta (TNAL) berpatroli dan mengamankan beberapa burung paruh bengkok milik warga desa Tutuling yang akhirnya terjadi diskusi. Salah satu warga menginginkan sesuatu yang dapat dilakukan oleh TNAL sebagai pengganti pekerjaan mereka dalam menangkap dan menjual burung paruh bengkok.

Kegiatan pembentukan KUEP mengundang peserta dari tiga dusun, yaitu dusun Kumuh dan Tukur Tukur dari desa Tutuling dan dusun Titipa dari desa Dodaga. Ketiganya adalah anggota Masyarakat Tobelo Dalam (MTD) atau masyarakat suku yang telah hidup berdampingan dengan masyarakat setempat. Sesuai dengan permintaan masyarakat bahwa masyarakt meminta pelatihan tentang bercocok tanam produk pertanian antara lain bawang merah, tomat, cabe dan terong. TNAL mendatangkan nara sumber yang berkompeten dibidangnya, yaitu peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dan ketua Gapoktan setempat.

Materi yang disampaiakn oleh narasumber dari BPTP adalah tentang manajemen dinamika kelompok, bagaimana seharusnya alur komunikasi atau informasi yang didapat sampai kepada seluruh anggota kelompok tanpa terdapat pengurangan atau penambahan informasi. Kemudian dilakukan simulasi penyampaian informasi secara berantai. Tujuannya adalah menghindari dinamika kelompok ke arah yang negatif.

Sedangkan narasumber dari Ketua Gapoktan menjelaskan tentang tatacara bercocok tanam mulai dari penyiapan lahan, perawatan sampai perlakuan pasca panen. Ketua Gapoktan tersebut merupakan petani sukses pada wilayah transmigrasi. Beliau juga langsung mengajak peserta untuk praktikum dilahan yang sudah disediakan.

Walaupun cuaca sangat terik, peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti praktikum, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaiakan. Peserta sangat berterima kasih atas pelatihan yang diselenggarakan oleh TNAL, karena mereka mendapatkan ilmu baru dalam bercocok tanam. Salah satu peserta berharap agar terdapat pendampingan secara rutin yang dilakukan oleh pihak TNAL kepada kelompok.

Koordinator Bidang Pemanfaatan Balai TNAL yang menjadi ketua tim pelaksana kegiatan ini, Ikhlas Pambudi berharap kegiatan pelatihan ini nantinya dapat dikerjakan bersama-sama oleh kelompok agar manfaatnya juga dapat dirasakan bersama. Sebelumnya Kepala Balai TNAL juga berpesan supaya masyarakat dapat merasakan manfaat secara langsung dari taman nasional.

Oleh : Akhmad David Kurnia Putra

Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini