Simulasi Penilaian Efektivitas Pengelolaan Aketajawe Lolobata

Senin, 12 Juni 2017

Sofifi, 12 Juni 2017. Management Effectiveness Tracking Tool atau biasa disingkat denga METT merupakan salah satu perangkat untuk mengetahui atau memantau kondisi pengelolaan suatu kawasan konservasi. Perangkat ini dihasilkan oleh Bank Dunia dan WWF pada tahun 2007 dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menggunakannya dalam memantau tingkat pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia seperti taman nasional, suaka marga satwa dan lainnya dengan beberapa penyesuaian sesuai kondisi di Indonesia.

Beberapa kategori yang dinilai antara lain, profil kawasan, input, planning, proses, output dan  outcome yang masing-masing didalamnya terdapat score yang harus dipilih berdasarkan kondisi kawasan. Penilaian METT sebaiknya mengundang mitra atau Para Pihak pengelolaan, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat, civitas akademika, peneliti, instansi terkait, masyarakat maupun swasta. Dengan demikian penilaian METT akan menjadi objektif dan transparan.

Dalam penilaian yang dilakukan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) pada hari Sabtu, 10 Juni 2017 di ruang rapat kantor Balai TNAL di Sofifi diperoleh nilai sebesar 55,60%. Nilai tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai METT Balai TNAL dua tahun lalu, yaitu sebesar 61%. Dengan hasil tersebut TNAL harus bekerja keras untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pengelolaan.

Nilai METT tersebut merupakan hasil dari simulasi penilaian oleh para staf Balai TNAL yang masing-masing berperan mewakili pihak masyarakat sekitar kawasan. Simulai tersebut sengaja di laksanakan agar TNAL mengetahui metode maupun teknik penilaian METT yang sesuai dengan karakter masyarakat. Adalah Kepala Balai TNAL, Bapak Sadtata yang menjadi fasilitator dalam simulasi tersebut. Kepala Balai yang hobi olahraga ini menyatakan bahwa dengan simulasi kita akan menemukan metode-metode yang sesuai maupun peralatan yang harus disediakan dalam kegiatan penilaian METT. Beliau juga berpesan bahwa pada saat simulasi para staf juga harus memposisikan diri sebagai perwakilan dari masyarakat sekitar kawasan agar dapat diketahui bagaimana alotnya saat diskusi penilaian METT berlangsung.

Akhirnya dari 7 peserta dan 4 pendamping dengan satu fasilitator pada simulasi penilaian METT untuk Balai TNAL didapatkan nilai sebesar 55,60%. Pelaksanaan penilaian METT bBalai TNAL yang sesungguhnya akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang dengan melibatkan seluruh pihak yang berhubungan dengan TNAL.

Oleh : Akhmad David Kurnia Putra

Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini