Rabu, 07 Juni 2017
Putussibau Utara, 7 Juni 2017. Telah diadakan pelatihan kopi untuk Kelompok Tani Alam Lestari di Desa Datah Dian Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat pada tanggal 7 Juni 2017. Hal ini merupakan salah satu langkah progresif Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Penyangga melalui ekonomi hijau. Berangkat dari pengkajian terhadap potensi dan keinginan masyarakat akan program-program pemberdayaan masyarakat yang lebih konkret, dapat diterima dan bermanfaat secara universal maka BBTNBKDS memandang komoditas kopi patut diberi dukungan untuk dikembangkan sebagai salah satu alternatif jawaban dari keinginan masyarakat tersebut, terutama masyarakat yang berada di lingkup Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kedamin.
Pelatihan yang diikuti oleh 35 orang anggota Kelompok Tani Alam Lestari ini dibuka oleh Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kedamin Ir. Johnny Lagawurin. Dalam sambutan disampaikan bahwa momen semacam ini merupakan peluang yang harusnya dapat ditangkap dengan baik oleh masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraannya. Tentu saja hal ini tidak dipandang semudah membalikkan telapak tangan karena dalam proses tersebut memerlukan perbaikan-perbaikan dari pola-pola penanaman yang sudah biasa mereka lakukan sebelumnya. Selain itu harapannya hal ini dapat disambut oleh beberapa stakeholder terutama Pemerintah Desa untuk memberikan dukungan finansial dan spiritual dari keterbatasan-keterbatasan dari pihak BBTNBKDS. Dalam sambutannya Camat Putussibau Utara mengapresiasi program yang telah diinisiasi oleh pihak BBTNBKDS sejak 2 tahun yang lalu, harapannya masyarakat dapat menjalankan dengan penuh tanggung jawab program yang telah dimulai ini supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi dengan narasumber pakar dari FORCLIME yang juga telah membina beberapa desa lain dalam budidaya kopi di Kabupaten Kapuas Hulu. Sesi pertama membahas soal pemeliharaan kopi sejak dari pembibitan, pola penanaman, penyediaan lobang tanam hingga penanganan hama dan penyakit. Sementara di sesi ke-dua diisi materi mengenai pengolahan pasca panen, dengan pengolahan yang benar diharapkan kualitas semakin meningkat berbanding lurus dengan rupiah yang layak diterima berdasarkan kerja keras mereka. Pelatihan ditutup dengan peninjauan kebun kopi milik salah seorang anggota kelompok sebagai ilustrasi penerapan teori yang telah disampaikan sebelumnya. Kelompok sangat antusias mengikuti pelatihan ini, dapat dirasakan saat diskusi yang berlangsung seru, baik laki-laki maupun wanita menunjukkan semangat yang sama.
Bila menengok sejarah Desa Datah Dian yang didiami oleh Suku Dayak Kayaan Mendalam, kopi merupakan komoditas yang pernah diunggulkan. Kopi diperkenalkan oleh Belanda kepada salah seorang tokoh masyarakat di suku ini yang lambat laun menjadi salah satu konsumsi pokok bagi Suku Dayak Kayaan Mendalam seperti halnya kebiasaan minum teh bagi Bangsa Inggris. Bahkan dalam lingkup yang lebih besar yaitu Kabupaten Kapuas Hulu mayoritas merupakan konsumen dari kopi.(Eks/AL)
Sumber Info : Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0