Kamis, 01 Juni 2017
Putussibau, 1 Juni 2017. Polisi Kehutanan bersama warga Dusun Lupak Mawang berhasil menangkap seekor buaya jenis Senyulong (Tomistoma schlegelii) sepanjang 1 meter pada hari kamis, 1 Juni 2017 Pukul 18.00 WIB di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
Rahman R. Nababan, S. Hut, menceritakan, saat hendak mandi, melihat seekor buaya di atas permukaan air di depan Kantor Resort Lupak Mawang.Tanpa berfikir panjang, bersama seorang warga berhasil menangkap buaya tersebut.
Rahman, selaku Polisi Kehutanan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Resort Lupak Mawang, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), setelah berhasil menangkap buaya tersebut kemudian mengamankannya di Kantor Resort Lupak Mawang.
Tim monitoring buaya Senyulong yang merupakan gabungan personil dari Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum dengan People, Resources, and Conservation Foundation – Indonesia (PRCF-Indonesia) yang saat ini sedang melakukan monitoring buaya Senyulong di kawasan TN Danau Sentarum dan sekitarnya akan segera melakukan identifikasi lebih lanjut buaya tersebut.
Kepala BBTNBKDS, Ir. Arief Mahmud, M. Si, mengapresiasi keberanian dan keberhasilan petugasnya mengamankan buaya tersebut sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap warga setempat. Selanjutnya, menurut Arief bahwa setelah dilakukan identifikasi oleh tim monitoring buaya BBTNBKDS bersama PRCF-I buaya tersebut akan segera dilepasliarkan kembali di habitatnya yang jauh dari permukiman.
Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) merupakan satu dari tujuh spesies buaya yang biasa ditemukan di Indonesia. Spesies ini langka penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Khusunya di Pulau Kalimantan hanya ditemukan di hulu sungai dan danau seperti; Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Taman Nasional Tanjung Putting (TNGP), Taman Nasional Sebangau, Hulu Sungai Mahakam dan Danau Semayang, Danau melinang dan Danau Terian. Ukuran dewasa Senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter. Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relative sempit (rahangnya menyempit secara gradual), pipih dan panjang. Melihat bentuk moncongnya yang khas ini, mudah dipahami bahwa makanan utama buaya Senyulong adalah ikan dan hewan – hewan kecil.
International Union and Conservation Nature (IUCN) memperkirakan bahwa saat ini populasi Buaya Senyulong dewasa di dunia berjumlah dibawah 2.500 individu sehingga spesies ini masuk kedalam kategori genting (Endangered). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, Buaya Senyulong termasuk satwa yang dilindungi.
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum merupakan salah satu habitat Buaya Senyulong yang saat ini kondisinya masih sangat baik, untuk itu Arief kepada seluruh warga sekitar dan pihak-pihak terkait untuk senantiasa bersama-sama dengan pihak BBTNBKDS menjaga kelestarian Taman Nasional Danau Sentarum, harapnya”.
Sumber Info : Sarwono - Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0