Rabu, 31 Mei 2017
Kendari (31/5/2017). Modus merupakan kependekan dari Moronene Dusun yang konon lokasinya tak jauh dari pemukiman suku asli Moronene. Bukit dengan ketinggian 125 mdpl ini menjadi trend kunjungan para kawula muda Sulawesi Tenggara khususnya Konawe Selatan dan Kendari. Bukit Modus merupakan bagian dari perbukitan yang sejak dulu dikenal dengan Hoki-hokio. Wilayahnya melingkupi tanah Poleang, Laea dan area-area sekitarnya.
Perbukitan Hoki-hokio atau Bukit Modus berada di wilayah administrasi Kabupaten Bombana. Jarak dari jalan poros Kendari - Bombana ke lokasi sekitar 18 km. Di musim penghujan disarankan untuk menggunakan motor trail, sementara untuk musim kemarau hampir semua jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dapat menjangkau kawasan ini. Bukit Modus terhubung dengan pemukiman Hukaea-Laea oleh jalan setapak dengan panjang 6,8 km yang dapat ditempuh sekitar 30 menit menggunakan motor. Tersedia pula jalan cukup lebar yang menghubungkan lokasi ini dengan jalan poros Konawe Selatan – Bombana, yang dapat ditempuh sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan dari kantor Balai TNRAW. Waktu terbaik untuk kunjungan adalah bulan Agustus - Desember, dimana aksesibilitas menuju Bukit Modus kondisinya sangat baik. Dari Andoolo, ibukota Kabupaten Konawe Selatan, lokasi ini dapat dijangkau 2 jam perjalanan mengendarai kendaraan roda empat. Pengunjung dari Kendari dapat mencapai Bukit Modus melalui 2 alternatif rute, melewati Andoolo atau Torobulu. Kedua rute ini memiliki kualitas aspal yang lumayan bagus. Sebagian besar pengunjung memilih rute Andoolo karena lebih pendek jaraknya.
Secara keseluruhan Bukit Modus terdiri atas tutupan hutan dan savanna di sekelilingnya. Perbukitan memanjang pada ekosistem savanna dengan luasan sekitar 677 ha. Uniknya, savanna Bukit Modus memiliki kelerengan yang cukup bervariasi. Dengan susunan lahan mulai dari datar sampai dengan curam, makin menambah estetika geomorfologinya. Dari jauh, landform lebih terlihat sebagai perbukitan yang dikelilingi oleh hutan - hutan di sekitarnya.
Dengan berdiri di atas puncaknya, dapat dengan mudah memandang luasnya savanna membentan diantara bukit-bukit dikawasan tersebut. Momen yang paling menarik adalah ketika matahari mulai terbit dipagi hari (sunrise) maupun tenggelam disore hari (sunset). Sinar yang agak lemah ditambah kabut tipis di pinggir-pinggir hutan mengesankan soalah-olah berada di dunia dongeng.
Bernadus Agus Hartanto
Penyuluh Kehutanan Balai TN Rawa Aopa Watumohai
Sulawesi Tenggara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0