Konsorsium Konservasi Badak Sumatera

Selasa, 16 Mei 2017

Jakarta, 16 Mei 2017. Bertempat di Ruang Rimbawan I Gedung Manggala Wanabakti telah dilaksanakan kegiatan Konsorsium Konservasi Badak Sumatera sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesadaran dan membangun advokasi dengan masyarakat Indonesia terhadap upaya konservasi Badak Sumatera. Konsorsium Konservasi Badak Sumatera adalah kelanjutan dari keberhasilan akan upaya bersama pada Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung di Sumatera, yang telah sukses membiakan dua Badak Sumatera dalam 4 tahun, seekor Badak Sumatera jantan bernama Andatu dan Delilah seekor Badak Sumatera betina. Kelahiran Andatu dan Delilah memberikan harapan akan masa depan Badak Sumatera, mengingat betapa sulitnya kelahiran pada spesies Badak Sumatera dan Andatu merupakan kelahiran dalam penangkaran pertama yang berhasil setelah 124 tahun. Salah satu inisiatif konsorsium ini adalah dengan meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat, kegiatan dan penggalan dana bertajuk #KadoUntukDelilah

Widodo Ramono, Ketua Yayasan Badak Indonesia (YABI) mengatakan, "Badak sumatera sekarang sangat langka. Di habitat aslinya, kita tidak mengetahui jumlah pastinya karena metode kamera pengintai jarang mereka, sehingga kita tidak tahu secara pasti. Perambahan dan perburuan manusia untuk tanduk mereka juga merajalela. Sangat penting bahwa kita harus melindungi mereka di alam bebas dan mengumpulkan populasi Badak Sumatera yang diketahui untuk dibiakkan bila segeranya bila memungkinkan"

Konsorsium Konservasi Badak Sumatera, terdiri dari Yayasan Badak Indonesia (YABI), World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF), Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS), Forum Konservasi Leuser (FKL), Leuser International Foundation (LIF) dan didukung oleh International Rhino Foundation (IRF), dengan kontribusi dari The Walt Disney Company, sepakat bermitra dalam mencapai tujuan bersama untuk menyelamatkan Badak Sumatera dari kepunahan.

Tahun ini Tim Badak, panggilan untuk Konsorsium Konservasi Badak Sumatera dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan beberapa aktivitas termasuk penelitian, upaya pembiakan, workshop, perencanaan strategi, perlindungan aktif dan rencana relokasi hingga kampanye komunikasi publik.

“Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan terus melakukan berbagai upaya dan melaksanakan program untuk menjaga kelestarian flora dan fauna Indonesia. Peresmian Taman Nasional Way Kambas tahun lalu sebagai Asean Heritage Park ke 36 menjadi salah satu upaya kami untuk melindungi habitat hewan-hewan asli Indonesia, termasuk Gajah Sumatera, Harimau Sumatera dan Badak Sumatera. Kami menyambut baik inisatif terbentuknya konsorsium konservasi badak sumatera dan kami akan bekerja sama serta mendukung agar program-program yang terbentuk dapat berjalan lancar demi menjaga Badak Sumatera dari kepunahan,” dikatakan Ibu Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar M.Sc, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Sebagai bagian dari kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat dalam upaya untuk menyelamatkan Badak Sumatera, Konsorsium Konservasi Badak Sumatera mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk bergabung bersama #TimBadak dan mengundang mereka untuk ikut berkontribusi dalam kampanye #KadoUntukDelilah. Kampanye ini, selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga membangun advokasi melalui berbagai aktivitas dan saluran, termasuk social media dengan Delilah sebagai simbolnya. Delilah adalah Badak Sumatera termuda di Suaka Rhino Sanctuarry yang namanya berarti “hadiah dari tuhan”, dan diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Nama kampanye ini, #KadoUntukDelilah dipilih sebagai panggilan untuk seluruh masyarakat Indonesia dan berkontribusi memberikan hadiah berupa harapan bagi Delilah sehingga dia dapat mempunyai teman dan saudara-saudara lainnya untuk bermain, dengan cara melindungi dan membiakan lebih banyak Badak Sumatera untuk menghindari kepunahan. Masyarakat Indonesia diundang untuk berpartisipasi dengan mengkuti @BadakDelilah di Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube dan mengirimkan ucapan selamat yang kreatif untuk Delilah dengan #KadoUntuKDelilah. Kedepannya, kampanye ini akan melakukan kolaborasi dengan berbagai macam pihak, termasuk penggalangan dana pada platform terpilih agar dapat memberikan perlindungan, perawatan dan upaya konservasi terbaik untuk Badak Sumatera.

“Delilah adalah harapan kami untuk menambah jumlah Badak Sumatera di Indonesia dan di dunia, Kami berharap masyarakat akan mengikuti kampanye ini sehingga kita dapat memastikan program pembiakan dan konservasi yang berhasil. Kampanye ini akan memperkenalkan program-program lainnya kepada publik selama setahun penuh.

Badak Sumatera merupakan bagian dari warisan hewan Indonesia, berada dalam ancaman kepunahan. Badak Sumatera dapat dibedakan dengan cula yang kecil dan badan yang berbulu, dipercaya hanya mempunyai populasi kurang dari 100 ekor di alam bebas dan tersebar di tiga taman nasional Sumatera; Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman nasional Way Kambas, serta di hutan Kalimantan Timur.

Sumber Info : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini