Jumat, 12 Mei 2017
Kuningan – 11 Mei 2017, Plt. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam (KSDAE), Bambang Hendroyono lepaskan kukang jawa (nycticebus javanicus) di stasiun penelitian Blok Bintangot, Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Dipilihnya TNGC sebagai tempat pelepasliaran primate tersebut karena menurut hasil survei Tim IAR Indonesia dan Tim TNGC yang menunjukan bahwa kawasan tersebut memiliki keanekaragaman, ketersediaan pakan dan memiliki kondisi ekologis yang sesuai dengan daya dukung habitat kukang jawa.
Primata tersebut merupakan barang bukti hasil penyitaan dari pedagang online yang telah diamankan beberapa waktu lalu. Sebelumnya primate tersebut telah menjalani proses perawatan dan pemulihan di Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat
Pelepasliaran primate tersebut merupakan hasil kerjasama antara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dengan Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Primata IAR Indonesia dan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Plt Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono mengungkapkan “Ini menjadi sebuah contoh kepedulian kita semua terhadap satwa liar yang dilindungi dan kami menghimbau dan tadi kita sudah sepakat, jangan buru kukang, jangan beli kukang, jangan pelihara kukang dan jangan kekang kukang. Intinya kukang itu menjadi harapan kita untuk peningkatan populasi satwa di area Taman Nasional Gunung Ciremai,” ungkapnya.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0