Sabtu, 06 Mei 2017
Labuan Bajo, 6 Mei 2017. Balai TN. Komodo melaksanakan kegiatan aksi bersih pengelolaan sampah dengan melibatkan peran serta eselon 1 KLHK yang terkait antara lain PSLB3, Pemerintah Daerah Kab. Manggarai Barat (Sekretaris Daerah dan BLH), LSM/Komunitas Pemerhati Lingkungan Lainnya (WWF, KSU, Trash Hero, P2L, P2LB), Pramuka Sakawanabhakti (yang mewakili setiap sekolah) serta pihak media lokal (Floressa). Kegiatan ini dimulai sejak tanggal 5 – 6 Mei 2017, dimulai dengan rapat pembahasan persiapan yang dibuka oleh Sekda Kabupaten Manggarai Barat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Manggarai Barat, yang membahas pembagian tugas dan tanggung jawab, jenis sampah yang diangkut (plastik) serta menyusun kemampuan kapasitas kapal dan personel. Jumlah keseluruhan personel yang terlibat sebanyak 150 orang dengan rincian (65 pegawai BTN Komodo (terdiri dari 35 MMP, 10 pegawai Honor, 10 Pegawai TN Komodo beserta para struktural/Ka Balai, KSPTN I, II dan III), 6 pegawai Ditjen PSLB3, 18 pegawai BLH, 2 staf sekda, 3 staf WWF, 2 staf KSU (bank sampah), 40 relawan dari Trash Hero/P2L/P2LB, 20 Siswa/siswi pramuka saka wana bakti.
Pada tanggal 6 mei 2017, kegiatan pembersihan sampah dipimpin langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo (Ir. Sudiyono, M Si). Lokasi kegiatan aksi bersih pengelolaan sampah antara lain di daerah loh buaya SPTN I P. Rinca, Pulau Padar SPTN III P. Padar, Kampung Komodo, Pintu utama wisata Loh Liang SPTN II P. Komodo dan Gililawa SPTN II P. Komodo. Total keseluruhan berat sampah plastik hasil timbangan dari semua Tim sebanyak : 708 kg, merupakan hal yang cukup mengejutkan mengingat sampah yang diangkut merupakan sampah plastik.
Disela – sela penimbangan sampah, Kepala Balai TN. Komodo Ir Sudiyono, M Si menyampaikan : “himbauan kepada masyarakat yang berada didalam kawasan dan sekitar TN Komodo, turis/wisatawan dalam dan luar negeri, agent travel yang berada di labuan bajo khususnya agar tidak membuang sampah khususnya anorganik karena susah diurai dialam dan mengurangi kesan yang kurang baik di pariwisata”.
Sampah yang paling banyak ditemui adalah sampah-sampah anorganik seperti sampah plastik kemasan makanan dan minuman. Sampah plastik pada lingkungan perairan saat ini terdapat dalam jumlah yang tak terbatas, dan telah menjadi isu global. Sampah merupakan hal kecil yang dapat memberi pengaruh dan dampak yang besar terhadap lingkungan. Cara pengendalian sampah yang paling efektif dan sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri kita sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu di perlukan juga kontrol sosial budaya masyarkat untuk lebih menghargai lingkungan, peran pemerintah dalam hal ini juga sangat di perlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan kerusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berwisata bukan saja sekedar jalan-jalan, bersenang-senang, berselfie ria dan mengupload ke media sosial, namun tidak peduli dengan sampah atau jejak-jejak kerusakan yang ditinggalkan. Sejatinya, berwisata adalah salah satu cara kita untuk menumbuhkan kesadaran kita sebagai manusia. Sebuah artikel ternama telah menulis “jika anda bukan orang sembarangan, maka jangalah membuang sampah sembarangan” Orang yang mencintai alam tentu akan seminimal mungkin meninggalkan jejak dialam. Seperti yang sering didengungkan para pemerhati lingkungan: “jangan mengambil apa-apa kecuali foto, jangan meninggalkan apa-apa kecuali jejak dan jangan membunuh sesuatu kecuali waktu”.
Cintailah Pesona Alammu seperti kamu mengabadikan dikameramu, jangan sampai karena kelalaian mu pesona alam ini tidak lebih baik dari hasil.
Sumber Info : Balai TN Komodo
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0