Komitmen BKSDA NTB Tingkatkan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Melalui Training Penilaian METT

Jumat, 28 April 2017

Kawasan  Konservasi memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai sebuah system penyangga kehidupan. Meski demikian, karakteristik biologis dan kepentingan pengelolaannya yang kompleks menyebabkan  kawasan konservasi belum dikelola  secara efektif.  Management Effectiveness Tracking Tools  (METT)  merupakan  salah satu  metode  yang paling banyak digunakan untuk menilai efektivitas  pengelolaan kawasan konservasi. Metode ini mudah digunakan untuk memantau kemajuan  pengelolaan kawasan, sehingga memungkinkan pengelola mengidentifikasi  kebutuhan, kendala dan tindakan prioritas untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi.

            Sebagai salah Indikator Kinerja Khusus, BKSDA NTB  berkomitmen untuk meningkatkan  nilai efektivitas pengelolaan sembilan kawasan   yaitu TWA Gunung Tunak, TWA Kerandangan, TWA Tanjung Tampa, TWA Bangko-Bangko, TWA Suranadi, TB Moyo, TWA Danau  Rawa Taliwang, TWA Satonda, dan CA Sangiang menjadi  70 % sampai dengan Tahun 2020.

            Pada tanggal 18 - 19 April 2017, BKSDA NTB menyelenggarakan Training Penerapan Management Effectiveness Tracking Tools dengan narasumber dari Direktorat Kawasan Konservasi (Dewi Sulastriningsih, S.Hut., MIL dan tim). Training tersebut untuk memberikan  pemahaman kepada penilai (pengelola) untuk melakukan penilaian secara mandiri. Training diikuti oleh staff BKSDA NTB dari SKW I, SKW II dan SKW III  serta dari Taman Nasional Gunung Rinjani serta Balai Tahura Nuraksa. Setelah training penilaian METT, peserta melakukan praktek penilaian kawasan BKSDA NTB  yang menjadi prioritas penilaian. BKSDA NTB merupakan UPT pertama yang melakukan penilaian METT seluruh Indonesia pada tahun ini.

             Peserta dibagi kedalam 3 kelompok, untuk melakukan penilaian.  Pencapaian nilai METT TWA Kerandangan 68%,  TWA  Suranadi 59%,  TWA Bangko—Bangko 50%,   TWA Tanjung Tampa 39%, TWA Gunung Tunak 71%, TWA Danau Rawa Taliwang 31%, TWA Pulau Moyo 57%, CA Sangiang  45%, dan TWA Satonda 58%.

            Dukungan yang dibutuhkan untuk pencapaian target   adalah sebagai berikut, untuk TWA Kerandangan salah satunya diperlukan  Review Blok dan Pengesahan RP, TWA Suranadi, TWA Bangko-Bangko, dan TWA Satonda belum  ada Pengesahan RP, sehingga salah satu upayanya mendorong agar terbitnya pengesahan RP.  Sedangkan untuk TWA Tanjung Tampa langkah yang diperlukan untuk peningkatan nilai METT adalah pembangunan sarana prasarana pengelolaan wisata. Pada TWA Gunung Tunak dan TWA Danau Rawa Taliwang perlu disusun RPJPn untuk meningkatkan nilai efektifitas kawasan. Pada CA  Sangiang perlu dilakukan pengesahan Blok dan RP agar dapat meningkat nilai efektifitas pengelolaannya.

Sumber: Balai KSDA NTB

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini