Senin, 29 Juli 2019
Bontang, 28 Juli 2019 - Sebanyak 1000 bibit mangrove di tanam di Bontang Mangrove Park Taman Nasional Kutai pada hari Sabtu, 27 Juli 2019. Penanaman magrove dilakukan untuk memperingati hari mangrove sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli yang lalu sekaligus menyambut Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2019. Kegiatan penanaman ini didukung penuh oleh PT. PAMA Persada Nusantara Site INDO. Adapun bibit yang ditanam antara lain Sonneratia alba (50 bibit), Bruguiera sp. (250 bibit) dan Rizophora (700 bibit).
Turut hadir pada acara penanaman tersebut Walikota Botang, Kapolres Bontang, Dandim 0908, Kepala Kejaksaan Negeri Bontang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bontang, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bontang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bontang, Danpos AL Bontang, Pimpinan PT. PKT, Pimpinan PT. PAMA Persada Nusantara Site INDO, Camat Bontang Utara, Lurah Bontang Baru, Lurah Bontang Kuala, Ketua RT. 26 dan Ketua RT. 09 Bontang Baru, Ketua RT. 13 Bontang Kuala, Kepala TPI Tanjung Limau dan Kelompok Tani Lestari Indah, Mahasiswa magang dari Universitas Mulawarman Samarinda dan INSTIPER Yogyakarta.
Dalam acara pembukaan tersebut, Walikota Bontang menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan mangrove mengingat sangat pentingnya keberadaan mangrove dalam ekosistem karena mangrove adalah penyumbang oksigen terbesar. Selain itu mangrove banyak memberikan fungsi ekologis dan menjadi salah satu produsen utama perikanan laut serta keberadaan mangrove yang sangat penting untuk menunjang Kota Bontang sebagai kota industri.
Kepala Balai Taman Nasional Kutai Bapak Nur Patria Kurniawan, S.Hut., M.Sc. berharap masyarakat sekitar TN Kutai bisa menjaga dan merasakan manfaat dari adanya mangrove. Beliau mengatakan bahwa Balai TN Kutai telah memberikan pelatihan kepada 5 desa tentang pembuatan produk hasil mangrove seperti sirup, ecoprint dan pewarna batik. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan tersebut, Balai TN Kutai berencana akan membuat workshop untuk membuat bahan produk mangrove sehingga dengan adanya workshop tersebut, bisa menjadi pusat untuk pengembangan produk-produk mangrove.
Sumber: Balai TN Kutai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0