Jumat, 14 April 2017
Jakarta, 14 April 2017. Hari ke-2 pameran Indogreen, Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) mendapat undangan dari panitia pameran untuk mengisi acara talk show dan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Agenda talk show pertama dilaksanakan pada pukul 15:00 dan talk show ke-dua pukul 17:00. Sedangkan kunjungan ke TNGHS dilaksanakan pada pukul 06:00 sampai selesai. Talk show “business matching” ini dipandu langsung oleh Direktur PJLHK Ir. Is Mugiono, MM. dan sebagai narasumber antara lain David Makes (Ketua Asosiasi Pengelola Wisata Alam Indonesia), Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia, Wakil Bupati Kabupaten Pangkep, Pendiri Komunitas Sebumi dan Sadtata Noor Adirahmanta, S.Hut, MT (Kepala Balai TNAL).
Bapak Direktur PJLHK mengawali talk show dengan menceritakan bahwa slogan atau jargon wisata KLHK “Ayo Ke Taman Nasional” pertama kali disampaikan oleh Ibu Menteri LHK pada bulan Desember 2015 dan target kunjungan wisatawan nusantara adalah sebesar 20 juta sampai tahun 2019. Dalam kesempatan itu, Kepala Balai TNAL juga menyampaikan bahwa kegiatan wisata alam di kawasan taman nasional memang berdampak bagi ekologi, tetapi kegiatan tersebut merupakan salah satu pilihan sebagai jalan tengah agar kebutuhan masyarakat dan konservasi terpenuhi sehingga dengan sendirinya masyarakat akan menjaga “barang dagangannya” (hutan) untuk dijual kepada para wisatawan.
Talk show ke-dua di hadiri oleh Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Taman Nasional Matalawa dan TNAL. Moderator talk show adalah Kepala Bidang Biro Humas KLHK Kuswandono, S.Hut, MP. Dalam acara ini, Bapak Kuswandono mengajak kepada para peserta talk show untuk bertanya sebanyak mungkin tentang potensi wisata di masing-masing taman nasional karena akan diberikan hadiah yang menarik. Dalam paparannya, TNAL yang diwakili oleh Akhmad David Kurnia Putra menyatakan bahwa, pengelolaan wisata alam Balai TNAL berbasis masyarakat, TNAL juga sedang mengembangkan program wisata “Nyantrik”, yaitu wisatawan akan ikut merasakan kegiatan pengelolaan taman nasional seperti patroli, monitoring, inventarisasi dan kegiatan lainnya.
Kegiatan kunjungan ke TNGHS, peserta dari TNAL diwakili oleh Aep Gun Gun Wigandi menyatakan bahwa kunjungan ke sanctuary elang sangat bagus sebagai salah satu referensi dalam pengelolaan Suaka Burung Paruh Bengkok di TNAL.
Sumber Info : Akhmad David Kurnia Putra - Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0