Rapat persiapan kegiatan Workshop penyusunan SRAK Elang Flores ( Nisaetus floris ) di NTB

Kamis, 24 Januari 2019

Mataram, 24 Januari 2019. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengadakan rapat persiapan kegiatan workshop penyusunan SRAK (Strategi dan Rencana Aksi Konservasi) Elang Flores pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2019 bertempat di Ruang Kepala Balai TNGR di Mataram. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Balai TNGR, KSBTU, Kepala SPW I dan II, Fungsional PEH dan perwakilan dari RAIN (Raptor Indonesia).

Pada rapat tersebut membahas tentang persiapan pelaksanaan workshop yang nantinya merupakan kerjasama antara UPT Ditjen KSDAE kementerian LHK Provinsi NTB (BKSDA NTB, BTNGR,BTN Gunung Tambora) Pemda Provinsi NTB, Yayasan PILI dan Raptor Indonesia. Tujuan kegiatan ini akan membahas penyusunan SRAK Elang Flores dengan harapan bahwa dalam pelaksanaan perlindungan dan kelestarian Elang Flores di NTB dibutuhkan kesepahaman dan kesepakatan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (PEMDA), LSM / Komunitas dan Masyarakat sekitar. Dalam rapat ini juga membahas tentang teknis pelaksanaan workshop seperti stakeholder yang akan dilibatkan, penetapan lokasi workshop, identifikasi kebutuhan, serta koordinasi dengan PEMDA. Adapun rencana kegiatan workshop akan dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan Pebruari 2019.

Lebih lanjut dalam rapat juga membahas tentang pelaksanaan BIMTEK yang rencananya akan dilaksanakan selama 2 hari sebelum workshop dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta tentang identifikasi, teknik metodologi, teknik analisa data, kajian sosial ekonomi dan publikasi sehingga peserta bisa mengaplikasikan metodologi dalam kegiatan penelitian nantinya. Selain itu, BIMTEK ini akan melibatkan para pelaku wisata (guide) dan pelajar tingkat SMA sebagai bentuk pembelajaran dan pengetahuan tentang spesies elang flores sehingga ada kepedulian dalam pelestarian elang flores adapun pemateri berasal dari KKH (Ditjen KSDAE), RAIN (Raptor Indonesia) dan Raptor Conservation Society yang pelaksanaannya di kelas dan lapangan.

Sebagai informasi Elang Flores merupakan burung raptor endemic di nusa tenggara yang keberadaanya terancam punah (Critically Endangered) lantaran populasinya diperkirakan tidak melebihi 250 ekor sehingga masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist).

 

Sumber : Balai TN Gunung Rinjani

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini