Betung, Desa Penyangga Penghasil Madu

Jumat, 23 November 2018

Kotabaru, 23 November 2018 – Kegiatan di Desa Betung dalam rangka menindaklanjuti hasil pelatihan yang sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu tentang pengembangan lebah madu dari jenis kelulut dan jenis Apis cerana. Pada kesempatan pertemuan itu Kepala Desa Betung, Agus mengatakan bahwa pelatihan dan tindaklanjut dari pelatihan yang dilaksanakan di desanya merupakan kegiatan yang sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, karena di Desa Betung ada banyak tanaman yang bisa menghasilkan bunga-bunga seperti kelapa, aren, rambutan, mangga, dan lain sebagainya yang bisa menambah pendapatan bagi masyarakat di Desa Betung.

Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar desa penyangga dalam rangka untuk membangun silaturahmi dan komunikasi yang lebih intensif antara masyarakat yang ada di sekitar desa penyangga dengan Balai KSDA Kalimantan Selatan.

“Dalam kegiatan komunikasi itu tentu perlu juga mengandung unsur-unsur yang bersifat ekonomi sehingga yang kedua tujuannya adalah untuk membangun perekonomian yang ada di desa penyangga yang terpilih untuk mengembangkan potensi yang ada seperti di Desa Betung potensinya banyak tumbuh-tumbuhan maka kita bisa mengembangkan lebah madu dan selanjutnya tentu kita akan memperkaya juga dangan jenis-jenis tanaman lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Betung”, tambah Mahrus.

Ketua Kelompok Tani Betung Mandiri, Desa Betung, Zulkifli menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini mereka berharap bahwa bisa diperkuat lagi pertemuan-pertemuan khususnya dalam rangka tehnik untuk perbanyakan atau budidaya lebahnya karena saat ini lebah yang sudah ada sudah berkembang baik dan belum dipisah-pisahkan menjadi stup-stup yang lebih banyak lagi dan Zulkifli berharap bahwa ke depan hasil produksi dari lebah madu Desa Betung bisa dijual ke pasaran yang lebih luas.

Kegiatan ini dirangkai dengan pertemuan antara Balai KSDA Kalimantan Selatan dengan tokoh masyarakat Desa Sakadoyan yang berada di Kecamatan Pamukan Selatan yang memang desa tersebut juga termasuk desa terluar dari kawasan konservasi Balai KSDA Kalimantan Selatan. Kelompok di Desa Sakadoyan terdiri dari 90 orang anggota yang terbagi dalam 3 sub kelompok.

Pada kesempatan pertemuan dengan tokoh masyarakat tersebut Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Mahrus Aryadi, M.Sc menyampaikan bahwa kegiatan di Desa Sakadoyan lebih menekankan kepada perkembangan ekonomi kreatif, yaitu perbaikan produksi terhadap gula aren yang sudah dikerjakan selama ini dan juga nanti akan dibantu dalam hal pemasarannya bersama-sama dengan dinas terkait.

Pada kesempatan itu Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan, Desa Sakadoyan, Ardiansyah mengatakan bahwa mereka berharap bisa mengembangkan tanaman aren agar produksi gula aren menjadi lebih banyak. Beliau mengharapkan bahwa kawasan konservasi yang kondisinya masih kritis dan perlu direhabilitasi bisa ditanami pohon aren sehingga nanti lahan-lahan yang kritis tersebut bisa ditumbuhi oleh tanaman-tanaman yang produktif dan bisa bermanfaat kepada masyarakat di Desa Sakadoyan.

Penyampaiaan bantuan tersebut juga sekaligus untuk menggali permasalahan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam rangka penguatan ekonomi mereka sehingga Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan bisa mengambil kebijakan lebih cepat, tepat,dan bermanfaat. (jrz)

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Selatan
 
Betung, Desa Penyangga Penghasil Madu (02)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini