Menilik Role Model Anggrek Balai TN Berbak dan Sembilang

Rabu, 14 November 2018

Jambi, 14 November 2018. Kegiatan konservasi jenis anggrek tidak hanya dilakukan oleh petugas namun dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Berbak. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan anggrek langka sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Berbak dan Sembilang, juga dapat merasakan manfaat secara langsung. Oleh sebab itu program ini dijadikan sebagai salah satu Role Model Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang yaitu Peningkatan Peran Serta Masyarakat disekitar kawasan Dalam Upaya Konservasi Anggrek Spesies di Taman Nasional Berbak dan Sembilang.

Dalam upaya peningkatan SDM masyarakat sekitar kawasan Balai TN. Berbak dan Sembilang melaksanakan kegiatan pelatihan pengenalan anggrek dan cara budidaya anggrek yang dilaksanakan pada minggu pertama bulan November di Desa Simpang dan Desa Petanang, kegiatan ini diikuti oleh anggota kelompok masyarakat anggrek dari Desa Petanang yakni Kelompok Tani Anggrek Al Anwar yang berasal dari Pondok Pesantren Al Anwar Desa Petanang dan Kelompok Kemuning Kelurahan Simpang yang dibentuk oleh Balai TN Berbak dan Sembilang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan role model peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Konservasi Anggrek Spesies di Taman Nasional Berbak dan Sembilang  tahun 2018 yang melibatkan masyarakat dalam pelestarian anggrek.

Pada kegiatan pelatihan anggota kelompok diberikan materi mengenai pengenalan anggrek dan cara budidaya anggrek, karena nantinya kelompok tersebut yang akan mengelola demplot anggrek yang akan dibangun dari dana bantuan BTNBS yang telah diberikan pada kegiatan sebelumnya. Selain itu juga dijelaskan mengenai pelibatan masyarakat dalam upaya pelestarian anggrek, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kelestarian anggrek pada khususnya dan kelestarian kawasan TNBS pada umumnya. Pemateri pada kegiatan ini yakni Bapak Arief Adiputra (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNBS), Bapak Syamsul Bahri (Kepala SPTN Wilayah I TNBS), dan GMB (Gerakan Muaro Jambi Bersakat).

Pelatihan yang dilaksanakan di SPTN Wilayah I TNBS ini berjalan lancar dan peserta begitu antusias dalam setiap materi yang diberikan. Walaupun anggrek merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi para peserta, ternyata masih banyak hal-hal yang belum diketahui oleh peserta.

Selain mendapatkan materi secara teori, peserta juga praktek di demplot anggrek. Disana peserta dapat secara langsung melihat beragam anggrek dari kawasan TNBS. Peserta sangat antusias dengan kunjungan ke demplot anggrek SPTN Wilayah I TNBS, dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan teknis perawatan anggrek yang langsung disampaikan kepada pemateri. Kemudian peserta juga diajak ke trail wisata TNBS untuk secara langsung melihat tempat hidup anggrek di alam. Secara tidak langsung juga peserta dihimbau untuk menjaga kelestarian kawasan taman nasional agar anggrek pun tetap lestari.

Taman Nasional Berbak memiliki kekayaan flora yang tinggi diantaranya terdapat 27 jenis Palem, 10 jenis Pandan dengan jumlah yang sangat banyak.  Selain itu terdapat pula jenis-jenis pohon, seperti :  Ramin (Gonystylus bancanus), Jelutung (Dyera costulata), Durian (Durio carinatus), Pulai (Alstonia pneumatophora).  Jenis-jenis vegetasi yang menarik dari hutan tepi sungai adalah jenis Nipah (Nypa fruticans) dan Pandan (Pandanus sp.).  Selain itu di kawasan ini terdapat pula berbagai jenis anggrek hutan.

Anggrek alam atau anggrek hutan biasanya dikenal sebagai anggrek spesies. Anggrek-anggrek spesies ini biasanya tumbuh secara alami ditempat-tempat yang tidak dipelihara oleh manusia. Anggrek-anggrek spesies ini memegang peranan penting sebagai induk persilangan (Holtum,1972).

Tanaman anggrek termasuk kedalam daftar tumbuhan Indonesia yang dilindungi yang tertuang dalam lampiran Peraturan Pemerintah No. 07 Tahun 1999 tentang Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4/1993 Indonesia memiliki tiga bunga nasional yaitu bunga melati (Jasminum sambac) sebagai puspa bangsa, bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka, dan bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona.

Sumber : Balai TN Berbak dan Sembilang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini