Tiga Minggu Aktif, BKSDA Sulteng Terima Sejumlah Satwa Liar

Rabu, 07 November 2018

Palu, 6 November 2018. Sudah tiga minggu kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah (BKSDA Sulteng) aktif Pasca Gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi dan Donggala. Tiga minggu bekerja, BKSDA Sulawesi Tengah telah menerima sejumlah satwa liar yang diserahkan masyarakat. Senin tanggal 5 November 2018, BKSDA Sulawesi Tengah menerima penyerahan satwa liar dari masyarakat berupa dua ekor burung Rangkong (Ryhticeros cassidix) yang terdiri dari 1 (satu) ekor betina dan 1 (satu) ekor Jantan. Berdasarkan wawancara dengan pemilik satwa liar ini bahwa burung ini diperoleh dari seorang teman dan telah dirawatnya selama 3 tahun. Pemilik satwa liar ini memutuskan untuk menyerahkan burung rangkong yang sudah lama dipeliharanya karena baru mengetahui kalo burung rangkong termasuk ke dalam satwa yang dilindungi undang-undang.

Bahkan sebelumnya, sewaktu 5 hari pasca gempa tepatnya tanggal 3 Oktober 2018, BKSDA Sulawesi Tengah juga menerima 1 (satu) ekor burung kakak tua jambul kuning (Cacatua sulphurea) dari masyarakat yang mengaku melihat burung ini terbang disekitar pemukiman dan langsung menangkapnya dan menyerahkannya ke BKSDA Sulawesi Tengah. Besar dugaan burung ini lepas dari kandang dimana dia dipelihara.

Burung-burung hasil penyerahan masyarakat ini untuk sementara di simpan di dalam kandang transit di kantor BKSDA Sulawesi Tengah untuk selanjutnya menungu kesiapan satwa untuk dilepasliarkan. Dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat yang secara sukarela menyerahkan satwa liar yang dilindungi undang-undang kepada BKSDA Sulteng, diharapkan dapat meminimalisir ancaman kepunahan tumbuhan dan satwa liar.

Sumber : Balai KSDA Sulawesi Tengah

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini