Kemarau Tiba, Saatnya Siaga Kebakaran

Selasa, 17 Juli 2018

Kuningan, 17 Juli 2018. Musim kering telah tiba, ditandai hembusan angin kencang dan panas matahari yang menyengat. Daun pepohonan mulai berguguran, alang-alang mulai menguning dan cadangan sumber mata air mulai berkurang. Tingkat kewaspadaan mulai ditingkatkan khususnya lokasi-lokasi rawan kebakaran. Salah satunya adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Sejak tahun 2007 perubahan status kawasan dari hutan produksi ke hutan lindung kemudian hutan konservasi, setiap tahunnya kawasan TNGC terbakar. Lokasi yang paling rawan terbakar adalah bagian utara dan timur karena memiliki ekosistem savana dan berbatu. Bahan bakar yang tersedia banyak, ditambah dengan hembusan angin yang kuat.

Untuk mengatasi terjadinya kebakaran hutan, berbagai kegiatan dilakukan oleh Polisi Kehutanan TNGC berupa kegiatan Preventif (patroli pencegahan kebakaran) dan kegiatan Pre-emtif (penyuluhan, sosialisasi dan anjangsana) kepada masyarakat penyangga. Mitra TNGC lainnya pun turut dilibatkan dalam kegiatan yaitu masyarakat peduli api (MPA) dan masyarakat mitra polisi kehutanan (MMP). Begitupula dengan kelompok pengelola wisata alam yang juga turut bertanggung jawab menjaga ekologi kawasan TNGC yang menjadi sumber ekonomi.

Hilangnya fungsi hutan TNGC akibat kebakaran hutan hanya akan merugikan makhluk hidup yang lain di sekitarnya terutama manusia. Tanggung jawab menjaga kawasan TNGC tidak hanya menjadi tugas polisi kehutanan, namun juga seluruh lapisan masyarakat. Dengan tingginya kepedulian masyarakat terhadap kawasan TNGC, maka dapat meminimalisir terjadinya kebakaran hutan. Ayo selamatkan hutan demi masa depan yang lebih baik. [Teks © Hendra Rimbani & foto © Oman DP-BTNGC |072018]

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini