Menyingkap Potensi Wisata Gua di Kawasan Karst Taman Nasional Matalawa

Senin, 16 Juli 2018

Waingapu, 17 Juli 2018. Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) menerjunkan tim ekspedisi yang berpengalaman untuk mengexplore potensi gua di Blok Hutan Mahaniwa, adapun tim terdiri dari Tomy Nggimu Tara sebagai ketua tim, Suyatno dan Umbu Palanggarimu sebagai tenaga ahli gua. Dari hasil penelusuran tim ekspedisi selama lima hari diperoleh tiga gua, yaitu gua liang bakul (vertical), gua hibu karik (horizontal) dan gua  Lawuala (horizontal) dengan ragam lebar mulut gua dari 2 meter hingga 14 meter dengan panjang gua 70 s.d 100 meter.

Hasil penelusuran, ketiga gua tersebut sangat potensial dikembangkan menjadi wisata minat khusus. Disepanjang penelusuran gua dijumpai jenis binatang Troglopile yaitu binatang yang menyukai kegelapan dan mencari makan di gua tersebut seperti walet dan kelelawar, juga dapat dijumpai draperi/korden, flowstone, stalaktit dan stalakmit yang ujung-ujungnya menyatu menyatu menyerupai pilar/tiang, dan juga ditemukan fosil tikus besar yang sangat potensial untuk dikaji lebih jauh. Besarnya potensi gua di kawasan Taman Nasional Matalawa yang diperkirakan masih terdapat ratusan gua yang belum di eksplorasi merupakan suatu tantangan besar bagi TN Matalawa untuk melakukan eksplorasi lanjutan.

Secara geomorfologi Pulau sumba di dominasi oleh bentuk lahan berupa kawasan Karst, tak terkecuali di Taman Nasional Matalawa hampir separuh dari luasan kawasan terbentang dari wilayah timur hingga ke barat adalah wilayah karst, potensi yang ada pada kawasan karst ini adalah potensi Gua. Gua-gua ini bagaikan laboratorium alam yang memiliki arti penting dalam pengendalian keseimbangan ekosistem, pemanfaatan sumber daya air, sekaligus sebagai objek wisata alam (ekowisata).

Sumber : Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini