Si Mungil dengan Suara Merdu

Rabu, 06 Juni 2018

Kuningan, 6 Juni 2018. Jenis burung yang satu ini meski bertubuh mungil tetapi memiliki tampilan yang cantik dan suara yang merdu, Cikrak Muda kebanyakan orang menyebutnya. Mungkin saja orang memberikan nama kepada si mungil ini ada kaitannya dengan tampilannya. Secara visual, burung ini memiliki bentuk dan wajah yang selalu muda (baby face) dengan ukuran tubuh yang relatif kecil, panjang tubuh hanya sekitar 10 cm saja.

Cikrak Muda memiliki nama latin Seicercus Grammiceps, dari suku Sylviidae. Burung kicauan yang bertubuh kecil dan mungil ini sebenarnya jumlahnya cukup banyak di alam Indonesia. Namun dari jenis burung kicauan tersebut, hanya sedikit masyarakat yang mengenalnya sebagai burung peliharaan maupun disertakan dalam kontes burung ocehan. Padahal suara kicauan jenis burung ini tak kalah merdu dibanding jenis burung ocehan yang umum dipelihara.

Sobat Ciremai, selain memiliki suara yang merdu, ternyata ciri-ciri fisik Cikrak Muda juga cukup menarik. Warna bulu Cikrak Muda terdiri dari empat jenis warna yaitu hijau zaitun, cokelat berangan, putih dan kuning. Warna hijau zaitun tampak menutupi tubuh di bagian atas mulai dari sayap, punggung dan ekornya. Warna cokelat berangan terlihat di bagian seluruh kepala mulai dari atas kepala, pipi, tengkuk dan tenggorokannya. Warna putih terlihat jelas di bagian bawah tubuhnya mulai dari dada, perut dan tunggirnya. Sedangkan warna kuning tampak sedikit di bagian tengah sayap yang membentuk pola garis yang agak panjang.

Ciri lainnya yang bisa dikenali dari burung Cikrak Muda adalah tubuh bagian bawahnya yang tampak agak menggelembung. Selain itu, bulu di bagian atas kepalanya dapat berdiri saat hendak mengeluarkan kicauan atau sewaktu ingin terbang. Bola matanya berukuran cukup besar dengan warna hitam pekat dan iris yang mengitari matanya terlihat berwarna putih. Paruhnya berukuran pendek dan agak tebal atau besar dengan warna kuning tua.

Perjumpaan burung Cikrak Muda saat survey potensi kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai bulan Mei lalu lebih banyak mendiami hutan alam dengan pepohonan yang lebat. Habitat jenis burung ini biasanya jauh dari pemukiman masyarakat pada ketinggian 1300 – 2500 mdpl. Perjumpaan langsung atau dengan mengenali suaranya yang khas terdengar seperti “cii...cii...ciii” dengan bunyi desirannya berupa “trrrr”. Nada kicauan tersebut dibunyikan secara terus menerus secara bergantian dan terdengar tidak terlalu monoton jika ingin melakukan pengamatan (Bird watching).

Ayo kenali dan cintai negerimu dengan cara yang baik dan benar. [teks & foto © BTNGC – Iwan Sunandi | 062018]

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini