Rabu, 30 Mei 2018
Kuningan, 29 Mei 2018. Dari ratusan jenis burung yang ada di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), jenis kutilang menjadi salah satu spesies yang menarik. Tak hanya berada di kawasan hutan, namun ditemukan pula di pemukiman masyarakat. Hal menarik kami jumpai satu bulan lalu saat survei di blok Sijungkring. Di tengah perjalanan, kami jumpai sekelompok cucak kutilang yang ribut, yang menjadi perhatian karena salah satunya mempunyai bulu dominan putih bertopi hitam dikepala dan tungging jingga kuning sepintas mirip burung Kenari. Kami penasaran dsn terus mengikuti, ternyata memang kutilang yang mengalami perubahan warna bulu yang secara alami dari lahir karena adanya mutasi gen (Leucistic). Kutilang yang mengalami perubahan warna bulu seperti itu hanya dapat dijumpai pada lokasi tertentu saja sehingga ini sangat menarik apabila dijadikan pembelajaran minat khusus bagi para pelajar maupun mahasiswa.
Burung Kutilang dengan nama latin Pycnonotus aurigaster dari suku Pycnonotidae dengan nama daerah “Pedet” atau “Cangkurileung“. Burung ini berukuran sedang, bertopi hitam dengan tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dan kepala atas hitam. Kerah, tunggir, dada, dan perut putih. Sayap hitam, ekor coklat. Iris merah, paruh dan kaki hitam.
Kebiasaan hidup dalam kelompok yang aktif dan ribut, sering berbaur dengan jenis cucak lain. Lebih menyukai pepohonan terbuka atau habitat bersemak, di pinggir hutan, tumbuhan sekunder, taman dan pekarangan, atau bahkan kota besar. Namun demikian, keberadaannya sebagai konsumen tingkat 1 mempunyai peranan penting dalam satu ekosistem sehingga sangat tidak bijak apabila dilakukan perburuan. Mari kita jaga dan lestarikan sumberdaya alam hayati yang ada di sekitar kita sebagai penyangga kehidupan manusia. [teks&foto © BTNGC- Iwan Sunandi | 052018]
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0