Senin, 21 April 2025 BBKSDA Jawa Timur
Bawean, 17 April 2025. Di tengah bentangan hijau Pulau Bawean yang terisolasi dari hiruk-pikuk daratan Jawa, tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10, Balai Besar KSDA Jawa Timur menapaki jalur lengang di kawasan Gunung Mas, Suaka Margasatwa (SM) Pulau Bawean. Patroli hari itu, yang berlangsung pada Rabu pagi memasuki wilayah administratif Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik.
Tidak ada aktivitas ilegal yang dijumpai. Namun, bukan berarti kawasan ini sunyi dari kehidupan. Di balik rindangnya tajuk jati (Tectona grandis) yang mendominasi, hutan menyuarakan napasnya dalam bahasa yang hanya bisa didengar oleh mereka yang cukup sabar. Suara dedaunan yang bergesekan, getar langkah hewan liar, dan kilatan warna burung yang menyelinap di antara batang pohon.
Seekor burung Raja Udang Punggung (Merah Ceyx rufidorsa) muncul sekejap, warna merah-oranye bulunya seperti nyala kecil di tengah hutan lebat. Tak jauh dari sana, enam ekor Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) tampak bergelantungan di pucuk pohon, seolah menjadi relawan penjaga kawasan ini.
Di sela-sela itu, batang Gondang (Ficus variegata) berdiri tenang, seakan menjadi saksi diam dari hari-hari panjang penjagaan hutan. Patroli ini bukan hanya tugas administratif. Ini adalah ritual sunyi. Sebuah bentuk ikhtiar menjaga rumah bagi flora dan fauna endemis, sebelum semuanya lenyap dalam diam.
Gunung Mas hari itu tak hanya memeluk keheningan, tapi juga merayakan kehadiran mereka yang memilih menjadi bagian dari perlawanan paling senyap, menjaga hutan tanpa suara, demi kehidupan yang terus bernapas di dalamnya. (dna)
Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Timur Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5