Senin, 28 Mei 2018
Tanjung Jabung Barat, 28 Mei 2018. Balai KSDA Jambi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Jambi yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem serta pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam dan Taman Buru kembali melakukan pelepasliaran jenis satwa liar Beruang Madu (Herlarctos malayanus) dengan jumlah sebanyak 3 (tiga) ekor di areal KPHP Tanjung Jabung Barat yang tepatnya berada di Desa Muara Danau Kec. Renah Mandaluh. Kab. Tanjung Jabung Barat. Lokasi ini dipilih dengan alasan jauh dari pemukiman masyarakat dan areal tersebut merupakan habitat alami Beruang Madu dengan kondisi topografi berbukit serta tegakan yang relatif masih baik untuk relokasi Beruang Madu (Herlarctos malayanus), ungkap Faried, Kepala SKW III Muara Sabak.
Hefa Edison seorang Polhut SKW III Muara Sabak yang bergaya santai tapi tetap berbobot dalam penanganan konflik ini, memaparkan bahwa satwa tersebut memiliki jenis kelamin Betina sebanyak 1 (satu) ekor yang diberi nama "Cici" dan jantan yang belum memiliki nama sebanyak 3 (tiga) ekor. beruang berjenis kelamin betina yang berumur sekitar 2,5 tahun berasal dari Desa Kumpeh Kec. Kumpeh Ulu Kab.Muaro Jambi Sedangkan 1 (satu) ekor jantan yang besar berumur sekitar 4 tahun hasil dari penanganan konflik di Desa Kelagian Kec. Tebing tinggi Kab. Tanjung Jabung Barat. Untuk jantan yang masih remaja berumur sekitar 1,5 tahun didapatkan dari Kelurahan Parit Culum Kec. Muara Sabak Barat. Kab Tanjung Jabung Timur. Satwa liar ini diserahkan secara sukarela oleh masyarakat setempat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan oleh drh. Bambang Setyawan (ZSL) untuk ketiga jenis Beruang Madu (Herlarctos malayanus) tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Untuk beruang madu betina masih cukup berperilaku liar, secara fisik terlihat sehat dan aktif. Hasil pemeriksaan marfometri dan sampel darah pun baik. Kemudian untuk jantan besar masih cukup berperilaku liar, secara fisik terlihat sehat dan aktif. Hasil pemeriksaan marfometri dan sampe darah pun baik, perilaku makan juga normal, walaupun secara fisik kaki bagian depan sebelah kiri ada yang patah (hasil pemeriksaan dan rekomendasi dokter hewan masih layak untuk dilepasliarkan). Selanjutnya, untuk beruang madu jantan remaja masih cukup berperilaku liar, secara fisik terlihat sehat dan perilaku makan juga normal.
"Upaya penyelamatan Satwa liar ini merupakan bagian untuk keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, kita harus melindungi dan melestarikan satwa tersebut dengan memiliki moto Save, Rescue, and Release", tegas Rahmad Saleh Kabalai KSDA Jambi.
Sumber : Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0