Sabtu, 26 Mei 2018
Wakatobi, 26 Mei 2018. Kegiatan pelatihan data perikanan bagi forum nelayan di Taman Nasional Wakatobi dilaksanakan di aula Hotel Wakatobi selama 3 hari mulai tanggal 26-28 Mei 2018, kegiatan ini di ikuti 20 orang peserta yang berasal dari Forum Nelayan Padakauwang Sama Desa Mola Raya 10 orang dan Forum Nelayan Posa’asa Liya 10 orang.
Pada tahun 2016, Balai Taman Nasional Wakatobi dengan difasilitasi oleh RARE Indonesia meluncurkan program Fish Forever di dua lokasi Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Taman Nasional Wakatobi untuk membangun Pengeloaan Akses Area Perikanan (PAAP) di wilayah perairan Karang Kapota dan Pulau Sumanga. Program ini bertujuan untuk mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan dengan mangalokasikan tempat-tempat yang disepakati sebagai kawasan pemanfaatan terbatas yang bertanggungjawab dalam perikanan.
Ayub Polii, selaku ketua panitia pada kegiatan pelatihan ini dan juga selaku manajer kampanye saat program PAAP di Mola Raya (2014-2017) menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah merupakan bagian dari rencana kerja forum nelayan serta tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Balai Taman Nasional Wakatobi dan Forum Nelayan Padakauwang Sama serta Forum Nelayan Posa’asa dan menjadi bagian dalam kegiatan Role Model pada DIPA Balai Taman Nasional Wakatobi Tahun 2018.
Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca data hasil pemantauan terumbu karang dan tangkapan ikan, meningkatkan pengetahuan tentang konsep pemantauan terumbu karang dan cara membaca hasilnya, meningkatkan pengetahuan tentang konsep pengaturan penangkapan ikan dan manfaatnya, memahami grafik hasil penangkapan ikan dan menghubungkannya dengan opsi-opsi pengelolaan perikanan serta memahami berbagai peran dan tanggung jawab dalam mengelola dan menganalisis data pencatatan tangkapan ikan.
Raymond Jakub, narasumber dari RARE Indonesia menyatakan saat ini program PAAP telah memasuki tahun kedua pasca selesainya program dan diperlukan adanya peningkatan kapasitas sumberdaya pada lokasi-lokasi dimana kampanye dilakukan. Hasil dampak ini akan dihubungkan dengan proses kampanye Pride yang pernah dilakukan, diantaranya tentang cara memasukkan, membaca, mengolah, dan menganalisa data baik perikanan maupun biofisik. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tim untuk membangun pemahaman tentang konsep pemantauan, membaca dan mengolah data biofisik dan perikanan, serta belajar tentang opsi-opsi pengelolaan perikanan yang mungkin tersedia sebagai keputusan dan tindakan adaptasi untuk mendukung kegiatan perikanan berkelanjutan di kawasan Taman Nasional Wakatobi.
Kegiatan pelatihan pengolahan data perikanan ini terlaksana melalui perjuangan panjang karna semangat teman-teman nelayan baik di Liya maupun di mola mulai dari awal program PAAP tahun 2014 sampai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama di Jakarta pada bulan September 2017 serta menjadi komitmen kami selaku pengelola Kawasan Taman Nasional Wakatobi, ungkap Dr. Hery Santoso, S.Pi., M.Si (Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi).
Sumber : Balai Taman Nasional Wakatobi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0