Jumat, 25 Mei 2018
Jayapura, 25 Mei 2018. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) selalu akan membutuhkan pembaharuan baik dalam proses pelaksanaan peningkatan/ pelatihannya maupun dari materi-materi yang diberikan. Bimbingan Tehnis (BIMTEK) merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam hal peningkatan kapasitas SDM, khususnya untuk pejabat fungsional Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup KLHK. Dalam hal ini, pelaksanaan Bimtek diperuntukkan bagi pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) baik yang bertugas di Balai Besar/ Balai KSDA maupun di Balai Besar/ Balai TN yang berada dalam lingkup KLHK. Pelaksanaan Bimtek mengenai Metode Survei Tumbuhan dan Satwa Liar yang dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 2018 dan berlokasi di Palace Hotel Cipanas, Cianjur ini, mengharapkan output berupa peserta dapat memahami dan menerapkan metode survey TSL dalam pelaksanaan kegiatan survey TSL di setiap UPT/ wilayah kerja masing-masing. Adapun pihak-pihak yang terlibat demi kelancaran pelaksanaan kegiatan Bimtek TSL ini antara lain Pusat Penelitian Biologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pelaksanaan Bimtek metode survey TSL ini menggunakan metode pemberian materi dan praktikum. LIPI yang menjadi pihak penyelenggara dalam pelaksanaan Bimtek ini sekaligus sebagai Scientific Authority CITES di Indonesia yang bertanggungjawab untuk mensosialiasikan metode-metode pengambilan data dan pemantauan populasi jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar di Indonesia, memberikan beberapa materi mengenai survey buaya, inspeksi penangkaran buaya, metode survei kodok, inseksi dan audit penangkaran mamalia, pengenalan jenis kupu-kupu, metode survey populasi jenis pohon, metode survey burung, metode survey perdagangan burung, metode survey kepiting kenari dan inspeksi penangkarannya, Pengenalan Platform InaBIF (Pangkalan Data Kehati Indonesia) dan Kapasitas Produksi Penangkaran.
Kemudian pelaksanaan praktikumnya dilakukan di Kebun Raya Cibodas terkait dengan praktek menggunakan metode survei Kodok dan praktikum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terkait dengan praktek menggunakan metode survey populasi jenis pohon. Dengan kesempatan yang diberikan kepada pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) untuk mengembangkan pengetahuan serta menambah pengalaman akan sangat bermanfaat guna lebih meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya sebagai Pejabat fungsional, khususnya di lingkup Balai Besar KSDA Papua. Pelaksanaan praktek tidak kalah pentingnya dengan pemberian materi dalam pembekalan, karena kedua hal tersebut saling melengkapi untuk meningkatkan kualitas seorang PEH.
Sumber : Suhendar Suradinata & Johan G. Imbenai - BBKSDA Papua
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0