Rabu, 01 Maret 2017
Semarang, 1 Maret 2017. Sekali lagi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah (BKSDA Jateng) melakukan upaya penyelamatan satwa liar. Seperti diketahui bahwa minggu lalu sempat ada berita yang viral di media sosial. Kejadiannya berawal dari adanya acara pameran satwa liar bertempat di Rita Super Mall Purwokerto. Pameran tersebut berlangsung pada hari minggu 26 Februari 2017 mulai jam 10 pagi sampai dengan 20.30 WIB.
Salah satu pengisi acara pameran tersebut adalah Komunitas Satria Reptil Banyumas. Diantara reptil yang ikut dipamerkan terdapat 2 ekor buaya muara yang ternyata menjadi idola para pengunjung Rita Supermall Purwokerto. Acara tersebut kemudian mendapat protes dari beberapa LSM pemerhati / penyayang satwa liar . Atas dasar laporan tersebut kemudian BKSDA Jateng melakukan tindakan preemtif kepada yang bersangkutan.
Kepala BKSDA Jateng, Suharman mengatakan bahwa Buaya muara merupakan satwa liar dilindungi berdasar UU No. 5 tahun 1990, PP No. 7 Tahun 1999 dan termasuk dalam kategori resiko rendah dalam daftar IUCN. Karenanya bermain-main dengan buaya dapat membahayakan diri sendiri dan satwa yang bersangkutan.
Selanjutya Suharman menyampaikan bahwa atas tindakan tersebut Saudara Didin Anjar warga Ketegan – Baturaden diberikan pembinaan, karena yang bersangkutan tidak memiliki legalitas kepemilikan satwa liar dimaksud. Setelah mendapatkan pembinaan dari petugas BKSDA Jawa Tengah. Saudara Didin Anjar dengan kesadaan dan kerelaannya menyerahkan 2 ekor buaya muara tersebut kepada petugas BKSDA Jawa Tengah. Sementara buaya yang disita tersebut dititiprawatkan kepada penangkar buaya yang ada di Banyumas. Untuk selanjutnya akan dievaluasi tentang sifat liarnya dan kesehatannya, jika kemudian sudah dinyatakan sehat segara akan dilepasliarkan di habitat alamnya.
Buaya muara (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini terutama hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara). Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile. Nama umumnya, Man-eater=pemakan manusia karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia yang memasuki wilayahnya. Penyebaran satwa ini meliputi seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia).
Sumber: BKSDA Jawa Tengah
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0