Minggu, 22 April 2018
Jambangan, Surabaya, 22 April 2018. Sebanyak 35 karyawan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang dipimpin Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Wiryawan, S.Hut, M.Ec.Dev., mengikuti kegiatan Tour de Trash pengelolaan sampah di Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda role model pengelolaan sampah plastik/anorganik tahun 2018 di TNBB.
Camat Jambangan, Ana Fajriatin, AP., MM. dan Lurah Jambangan, Dra. Hj. Hindun Masrufah, M.Si. menyambut di pendopo Kelurahan Jambangan. Dalam sambutannya, Ana bercerita tentang perjuangan warga dalam mengelola sampah. Lebih 40 penghargaan seperti best of the best kampung kreatif, kampung terbersih, kampung pendidikan, kampung green and clean berhasil diraih.
Peserta menelusuri setiap sudut kampung didampingi kader lingkungan Kelurahan Jambangan. Tanaman hias tertata rapi di setiap gang. Warna-warni tembok dan bangunan menghapus kesan kumuh perkampungan. IPAL (instalasi pengolahan air limbah) sederhana terpasang di beberapa selokan. Lorong dan gang mengarah ke galeri souvenir hasil daur ulang sampah. Disini berjajar rapi hasil kerajinan daur ulang sampah dan pengunjung bisa membelinya sebagai oleh-oleh. Sekitar 300 meter dari galeri souvenir, terdapat Pusat Daur Ulang (PDU) yang berkapasitas 20 ton per hari untuk mengolah sampah yang dihasilkan oleh warga Jambangan. PDU Jambangan dilengkapi dengan conveyor belt untuk memudahkan memilah sampah. Di samping bangunan PDU, terdapat rumah kompos. Tumpukan sampah organik segar hingga yang sudah jadi kompos tertata rapi. Kompos ini nantinya dipergunakan untuk memelihara taman kota dan memenuhi kebutuhan warga kota secara gratis.
Rombongan juga berkesempatan mendapat paparan dari motivator lingkungan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Surabaya, Adi Candra, S.Si., M.Si. Adi menjelaskan, untuk mengubah mindset warga bukan perkara mudah. Serangkaian pembelajaran panjang di masyarakat akhirnya dapat merumuskan konsep pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat yang dituangkan dalam sebuah Standart Operasional Prosedur (SOP) di kota Surabaya. Dengan SOP ini, gerakkan kader lingkungan sebagai agent of change bisa lebih cepat dan tepat sasaran.
Sumber :Balai Taman Nasional Bali Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0