Sabtu, 21 April 2018
Malang, 22 April 2018. Pemulihan ekosistem Ranupani salah satunya dilakukan melalui pembersihan ekosistem danau dari Jenis Invasif Spesies (JAI) tumbuhan air salvinia molesta, yang menutupi hampir seluruh permukaan danau.
Pemulihan ekosistem danau ranupani ini dilakukan oleh Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) dengan memberdayakan masyarakat dan komunitas peduli lingkungan. Kababes TNBTS; John Kennedie; dalam kunjungan kerjanya 21 April 2018 di Resort Ranupani menyampaikan "salvinia merupakan jenis invasif asing yang berasal dari Amerika Selatan, pembersihan ini dilakukan dengan cara manual, pengambilan langsung dengan alat sederhana berupa bambu, garpu sampah, tampar dan perahu“. Metode ini dinilai paling efektif dibandingkan dengan menggunakan katrol atau peralatan mekanis lainnya yang memakan biaya besar tambah John Kennedie.
Dilain pihak "Achmad Arifin", Kasubag Program dan Kerjasama BBTNBTS yang mendampingi Kababes TNBTS menuturkan “pada tahun ini telah dialokasikan anggaran untuk pembersihan dan peengendalian salvinia yang merupakan amanah Prioritas Nasional (PN) pembangunan wilayah (pemulihan ekosistem).
Saat berita ini diturunkan, menurut Kepala Resort Ranupani, Agung Siswoyo, proses pembersihan salvinia dalam rangka pemulihan ekosistem Ranupani sudah mencapai sekitar 40 persen.
Kababes mengharapkan, agar pemulihan ekosistem danau Ranupani ini menjadi perhatian para pihak, baik Pemda, Kementerian terkait, komunitas peduli lingkungan maupun masyarakat. Selanjutnya, pemulihan ekosistem tersebut tidak hanya terfokus pada pembersihan salvinia, namun berlanjut pd penanganan sedimentasi dan penataan saluran air desa yang bermuara di danau.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0