Balai Besar TaNa Bentarum Bangun Sanctuary Anggrek Inisiatif Masyarakat

Rabu, 18 April 2018

Putussibau, 18 April 2018. Pernahkah anda membayangkan kawasan suaka (sanctuary) khusus untuk Anggrek? Dan yang lebih membanggakan lagi ide untuk membuat sanctuary Anggrek tersebut merupakan sepenuhnya gagasan masyarakat lokal. Ibarat gayung bersambut, TaNa Bentarum kemudia menyiapkan rancangan membangun Sanctuary Anggrek di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum tepatnya di Desa Vega, Kec. Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu.

Untuk memperdalam hal ini, tim media melakukan wawancara khusus dengan Kepala Bidang PTN Wilayah 3 Lanjak Gunawan Budi dan berikut hasilnya.

Tim Media: Bisa dijelaskan lagi apa maksud Sanctuary Anggrek tersebut?

Gunawan : Sanctuary anggrek ini berlokasi di Desa Vega. Ini sepenuhnya inisiatif masyarakat bahwa ada potensi Anggrek hasil identifikasi seluas 5 Ha dan daerah itu dipenuhi anggrek.

Tim Media : Jenis anggrek apa saja yang ada?

Gunawan: Kebanyakan Anggrek yang ada itu merupakan jenis yang dilindungi seperti anggrek ekor tikus, anggrek hitam dan masih banyak lagi karenanya ini menjadi pendorong juga bagi kami untuk mewujudkannya.

Tim Media: bagaimana awalnya muncul ide membangun Sanctuary? Sekali lagi ide awalnya dari masyarakat, mereka ingin melestarikan anggrek. Kami dekati masyarakat untuk konservasi dan kita jelaskan bagimana kawasan hutan yang penuh anggrek tersebut dikemas. Makanya kami memunculkan dan memperkenalkan konsep Danctuaru Anggrek kepada mereka dan mereka tertarik.

Tim Media: ada tujuan lain selain konservasi?

Gunawan: Tujuan akhir adalah wisata. Semua kegiatan sanctuary Anggrek ini swadaya masyarakat. Semua lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa bergotong-royong membantu membuat sanctuary. Bahkan mereka urunan uang untuk membeli bahan yang diperlukan

Tim Media: Terakhir, apa pembelajaran dari ini pak?

Gunawan: Lessons learned atau pembelajaran dari hal ini ada dua, pertama kita ingin melestarikan anggrek melalui sanctuary dan ini belum pernah ada di Indonesia. Kalo berhasil ini menjadi yang pertama kali. Dan kedua Semua yang dilakukan berbasis masyarakat dari ide, pelaku hingga hasil atau manfaatnya kembali lagi ke masyarakat.

Tim Media: Terima kasih pak atas waktunya. Selamat Malam

Gunawan: sama-sama terima kasih juga salam buat anggota lainnya. Salam Konservasi.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini