Pembahasan Master Plan Suaka Penyu Langsung di Lokasi, Libatkan Multi Pihak

Senin, 16 April 2018

Paloh, 16 April 2018. Balai KSDA Kalimantan Barat melakukan pembahasan penyusunan master plan pengelolaan suaka penyu langsung di lokasi TWA Tj Belimbing Kec. Paloh Kab. Sambas. Hadir dalam kesempatan ini, perwakilan dari Bappeda Kab. Sambas; Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil; Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sambas; Sekretaris Disparpora Sambas; Satwas PSDKP Sambas; Kepala Stasiun PSDKP Mempawah; BPSPL Pontianak; Pemuka masyarakat Desa Nibung dan Desa Sebubus; Kelompok Pemberdayaan Masyarakat; Babinsa Paloh; Pengurus Pemerintah Desa Malek dan pihak-pihak terkait di sekitar TWA Tanjung Belimbing.

Dalam kesempatan ini, Kepala Balai KSDA Kalbar menyampaian apresiasi kepada semua pihak yang dengan antusiasme dapat berkumpul santai dalam rangka membicarakan konsep pengelolaan suaka penyu di TWA Tj Belimbing. Beliau menyampaikan, pengelolaan TWA Tanjung Belimbing berprinsip bahwa “Selagi hutannya terjaga, masyarakat senang dan negara mendapat pemasukan melalui PNBP” maka hal tersebut baru bisa dikatakan keberhasilan dalam pengelolaannya. Sehingga diharapkan pengelolaan TWA yangtersusun nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam pembahasan ini diputarkan gambar 3 dimensi desain rencana pengelolaan Suaka Penyu, agar peserta diskusi mendapatkan sedikit gambaran tentang rancangan desain tersebut. Diskusi pada kesempatan ini terdapat banyak masukan dari berbagai pihak diantaranya terkait aset Pemda Kab. Sambas yang saat ini sudah ada di TWA, dan terbuka kemungkinan untuk kolaborasi pemanfaatannya melalui Perjanjian Kerjasama (PKS).

Pada prinsipnya diharapkan pengelolaan TWA Tanjung Belimbing haruslah berimbang antara kepentingan pariwisata dengan konsep pelestarian. Dan yang tidak kalah penting adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui peluang-peluang usaha peningkatan ekonomi. Disampaikan Sdr. Darmawan (tokoh pemuda), berharap bahwa TWA Tanjung Belimbing dapat dikembalikan seperti cerita dulu,  sejarah menuliskan tentang cerita perang telur penyu dan semoga budaya kearifan lokal tersebut dapat kembali dimunculkan. Pengelolan Suaka Penyu, diharapkan dapat bersinergi dengan banyak pihak, utamanya masyarakat sebagai pelaku konservasi, demikian disampaikan perwakilan dari UPT PSDKP. Disampaikan dengan saling sinergi bisa mengoptimalkan pengelolaan TWA Tanjung Belimbing dan sekitarnya. Tidak bisa dipungkiri adanya aturan tumpang tindih antara kementerian, namun kita sebagai pelaksana di lapangan tidak perlu dipermasalahkan. Karena yang diperlukan adalah duduk bersama untuk membicarakan pengelolaan kedepan, sehingga menjadi lebih baik dan kelestarian serta manfaat untuk masyarakat dapat diwujudkan. (YS).

 

Sumber : BKSDA Kalimantan Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini