Pemulihan Ekosistem Suaka Margasatwa dan Taman Buru Ko'mara

Jumat, 30 Maret 2018

Makassar, 27 Maret 2018. Balai Besar KSDA Sulawesi selatan melaksanakan kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Kelompok Masyarakat untuk Pemulihan Ekosistem Suaka Margasatwa dan Taman Buru Ko'mara (TB Ko'Mara) di Kabupaten Takalar. Materi dalam kegiatan ini dibawakan oleh Prof Dr Ir Ngakan Putu Oka, MSc., dari Fakultas Kehutanan UNHAS dan Syamsi S.Hut dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi. Peserta terdiri dari 30 orang berasal dari 3 Desa yaitu Desa Kale Ko'mara, Desa Pappalluang dan Desa Bissoloro' yang berbatasan langsung dengan SM dan TB Ko'mara dimana akan dilaksanakan kegiatan pemulihan eksosistemnya. Materi pelatihan meliputi tentang teknis pelaksanaan pengukuran lokasi, penyusunan RKT, pelaksanaan pembibitan, metode pemulihan ekosistem secara alami melalui pembersihan gulma dan pemeliharaan tanaman setelah penanaman.

Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc dalam kesempatannya memberikan apresiasi kepada para pelaksana kegiatan dan masyarakat sekitar SM dan TB Ko'mara yang telah berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan konservasi. Harapannya adalah bahwa kegiatan kolaboratif seperti ini harus terus dilaksanakan karena pelestarian fungsi kawasan konservasi adalah tanggung jawab kita bersama khususnya masyarakat yang merupakan subyek dalam pengelolaan kawasan konservasi. Pelibatan masyarakat dan para pihak yang berkompeten dalam pemulihan ekosistem KK sejalan dengan Permenhut 48 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemulihan Ekosistem yang akan diperkuat kebijakan teknis pelaksanaannya. Keterlibatan masyarakat setempat dengan ciri khas socio culturenya juga sejalan dengan Pedoman yang ada dalam IUCN untuk Protected Area. Dengan program kegiatan yang inklusif dan multipihak, maka potensi konflik dapat diredam, dan secara bertahap meningkatkan kapasitas melalui rekognisi kearifan tradisional masyarakat lokal. Masyarakat sebagai subyek utama dalam pengelolaan kawasan konservasi dan penghormatan kepada adat dan tradisi merupakan cara baru dalam pengelolaan kawasan konservasi yang dicetuskan oleh Direktur Jenderal KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc.

Sumber : Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini