Jumat, 23 Maret 2018
Labuhan Ratu, 23 Maret 2018. Masyarakat Dusun Margahayu, Desa Labuhan Ratu VII yang menjadi desa penyanggga Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, didampingi Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan Puslitbang Lingkungan Hidup Universitas Lampung (UNILA) serta Rhino Protection Unit (RPU) melakukan penanaman jenis pakan Badak Sumatera (15/3/18). Lokasi penanaman berada di areal lahan Rumah Konservasi, Dusun Margahayu seluas 1.200 m2. Jenis pakan yang ditanam di area ini berasal dari tumbuhan yang berkecambah dari kotoran individu badak yang ada di SRS, pupuk yang dipakaipun berasal dari kotoran badak. Secara simbolis ditanam 69 bibit dari 9 jenis pakan badak antara lain ; Kasapan (Crocon caudatus), Akar merah (Mussaendra trondosa) Sirihan (Piper re;rofacttum), Pulai (Alstonia scholaris), Putihan (Clibadium surinaraense) dan Mahang ( Macaranga Sp.).
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan bersama yang diinisiasi antara YABI, UNILA dan masyarakat Dusun Margahayu didukung oleh Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK) dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa. Setelah sebelumnya masyarakat Dusun Margahayu telah melaksanakan kegiatan kunjungan ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) untuk pengenalan 7 (tujuh) badak sumatera yang berada di SRS dibarengi dengan pengenalan jenis pakan badak yang berada di SRS dan kegiatan studi banding ke kawasaan demplot restorasi pengkayaan jenis pakan badak binaan YABI di Rawa Kijang, Resor Margahayu, Kuala Penet, TNWK.” jelas Direktur Eksekutif YABI yang di wakili oleh bapak Ir. Muniful Hamid.
“Terselenggaranya kegiatan ini memberikan peluang kegiatan ekonomi alternatif bagi masyarakat Desa Margahayu dan menjawab salah satu tantangan kelangkaan persediaan tumbuhan pakan badak sumatera di SRS yaitu sebanyak 20 kg/hari/individu. Kegiatan ini mengundang masyarakat untuk melakukan penanaman tanaman pakan badak di area Rumah Konservasi yang masih luas.” ucap ibu Dra. Elly L Rustiati, M.Sc, dari Unila mewakili akademisi dan peneliti.
“Jika demplot pengkayaan jenis pakan badak sumatera di lahan Rumah Konservasi ini berhasil, maka area ini pun akan menjadi tempat kajian dari berbagai disiplin ilmu termasuk botani, pengembangan ekowisata dan studi analisa pakan badak selain di SRS dan tentu saja dapat berguna secara ekonomi bagi masyarakat dusun Margahayu” pesan Kepala Balai TNWK, Subakir, SH.MH. di akhir acara setelah sebelumnya juga melakukan aksi penanaman pohon di PLG dalam rangka menyambut Hari Bakti Rimbawan ke35.
Sumber : Balai TN Way Kambas & Yuliane Afterya – Asisten Manajer Wilayah Sumatra YABI
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0