Selasa, 13 Maret 2018
Klaten, 13 Maret 2018. Pengelolaan Jalur Pendakian Gunung Merapi menjadi penting, mengingat selama ini ada 2 (dua) jalur pendakian resmi dan aman. Oleh karena itu, Balai TN Gunung Merapi melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Forum Multi Pihak Pemanfaatan Kawasan TNGM khususnya pengelola jalur pendakian.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah awal/inisiasi forum multi pihak pemanfaatan kawasan TNGM. Adapun tujuannya adalah 1) Mengidentifikasi kelompok pengelola jalur pendakian 2) Untuk mendapatkan informasi, masukan dan sharing pengetahuan ataupun permasalahan lokal/spesifik antar kelompok pemanfaat di lingkar Gunung Merapi, dan 3) Untuk mendapatkan kesepakatan kewajiban dan tanggung jawab bersama dari kelompok pengelola jalur pendakian dan Balai TNGM berdasarkan aturan pengelolaan kawasan taman nasional.
FGD pengelolaan jalur pendakian di laksanakan tanggal 13 Maret 2018 di Pos Jaga Sapu Angin dengan melibatkan base camp BARAMERU dan SAPU ANGIN yang selama ini mengelola jalur pendakian Gunung Merapi bersama dengan Balai TNGM serta 3 kelompok yang memiliki keinginan dalam pembukaan jalur pendakian yaitu MERVIBA, GRAMA BUANA dan SETIA BHAKTI. Stakeholder lain yang diundang adalah BPPTKG dan SAR DIY, SAR Linmas Kaliurang, SAR Klaten, SAR Boyolali dan SAR Magelang.
Kesepakatan yang didapat dalam FGD pengelola jalur pendakian adalah: 1) Jalur resmi pendakian Gunung Merapi adalah via Selo dan Sapu Angin, ditindaklanjuti dengan pengurusan bersama dokumen kerjasama antara Balai TNGM dengan base camp yang telah mengelola jalur pendakian 2) kajian terhadap jalur pendakian yang diusulkan oleh masyarakat dan koordinasi dengan pihak terkait yaitu BPPTKG dan SAR 3) semua pihak harus saling mengingatkan untuk penindakan larangan ke puncak 4) semua pihak meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait penanganan insiden/kecelakaan termasuk dalam berfungsi alat komunikasi antar basecamp.
Sumber : Balai TN Gunung Merapi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0