Balai TN Kayan Mentarang Gandeng Masyarakat Mitra Polhut Jaga Kawasan

Selasa, 20 Maret 2018

Malinau, 20 Maret 2018. Sebagai salah satu upaya perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi, Balai Taman Nasional Kayan Mentarang terus melaksanakan Patroli Rutin Fungsional. patroli kali ini di laksanakan di wilayah Rian Tubu Resort Sungai Tubu, SPTN Wilayah II Long Alango, pada ketinggian 100 - 1200 mdpl yg melintasi zona khusus hingga zona tradisional wilayah adat Rian Tubu hingga Long Titi SPTN Wilayah II Long Alango dengan jarak tempuh ±20 Kilometer.

Perjalanan ke area patroli ini memakan waktu kurang lebih 7-8 jam dari Kabupaten Malinau Menggunakan transportasi air (Longboat/Ketinting) menuju Kuala Rian. Kemudian di lanjutkan dengan berjalan kaki membawa bekal logistic dan aplikasi AVENZA MAP untuk mencatat/merekam rute yang dilalui. bahkan tidak segan tim patroli bermalam di hutan untuk memaksimalkan pemantuan aktivitas di sekitar kawasan tersebut.

Selain 3 orang Polisi Hutan (Polhut) dari Balai Taman Nasional kayan Mentarang, Patroli ini juga melibatkan 4 orang masyarakat adat setempat, yang di berdayakan sebagai Masyarakat Mitra Polhut (MMP). Dengan demikian, output yang diharapkan adanya penguatan perlindungan dan pengamanan hutan dengan skema pengelolaan kawasan konservasi secara kolaboratif antara Balai TN Kayan Mentarang dengan masyarakat adat.

“inilah salah satu bentuk pengelolaan secara kolaboratif itu, ada kesepahaman antara masyarakat adat setempat dengan Balai TNKM dalam rangka menjaga ekosistem hutan yang ada di dalam kawasan konservasi. Jadi tidak hanya BTNKM yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan pengaman hutan. dengan sadarnya, di masyarakat adat pun tanggung jawab itu terus tumbuh.” Ungkap Kepala Balai TN Kayan Mentarang Johnny Lagawurin melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Long Alango Tamsil belum lama ini.

Selama 6 hari waktu efektif patroli di Rian Tubu, banyak potensi kehati yang di temukan. Salah satunya adalah Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) yang berada pada ketinggian ± 400 mdpl, dengan diameter terbesar yang dijumpai berkisar ±1 meter dan tinggi ±15 meter yang berbuah sepanjang tahun. Selain potensi kehati juga terdapat potensi wisata air terjun dengan ketinggian mencapai 12 meter dan arung jeram yang menguji adrenalin. Sejauh pantauan tim patroli, kawasan tersebut relatif terjaga. Baik dari potensi kehati, hingga potensi wisata alamnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Kayan Mentarang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini