Dirjen KSDAE : Kelola Minimal Kawasan Untuk Tata Ruang Kawasan Konservasi

Senin, 19 Maret 2018

Batam, 19 Maret 2018. Ibarat kawasan adalah rumah kita, apa yang harus diketahui terhadap rumah tersebut? itu salah satu pertanyaan dari Ir. Wiratno, M.Sc, Direktur Jenderal KSDAE kepada para peserta dalam arahan teknisnya di workshop Penyusunan Dokumen Zona dan Blok Kawasan Konservasi, di Hotel Da Vienna Botique Batam Kepulauan Riau, Senin 19 Maret 2018.

Lebih lanjut Wiratno menjelaskan pertanyaan tersebut merupakan tindakan minimal yang harus diketahui pengelola kawasan, antara lain meliputi batas–batasnya, asal-usul atau sejarah, apa yang ada di dalamnya, dan siapa tetangga di sekitar kawasan. Ditekankan pentingnya bagi pengelola untuk mengetahui hal itu dalam menyusun dokumen zona atau blok kawasan konservasi.

Idealnya, perencanaan kawasan didasarkan pada informasi yang lengkap dan komprehensif pada setiap unit petak/grid kawasan termasuk kondisi sekitarnya. Namun sekalipun pengelolaan telah berlangsung lebih 3 dasawarsa, kondisi seperti demikian masih sulit dicapai. KMK adalah tindakan-tindakan minimal yang harus dilakukan oleh UPT dalam rangka “mengetahui” kondisi kawasan dan/atau “menguasai” kembali kawasan, mulai dari data/informasi terakhir tanpa menunggu ditetapkannya suatu rencana pengelolaan kawasan tersebut.

Pengelolaan kawasan konservasi juga tidak terlepas dari berbagai permasalahannya. Wiratno menyampaikan tips penanganannya, dengan menyebut 3 ‘aksioma’ yakni: 1. Anda tidak boleh menjadi bagian dari permasalahan, 2. Masalah dilapangan jawabannya ada di lapangan, bukan diatas meja, 3. Tidak ada solusi tunggal dalam menyelesaikan masalah konservasi.

Permasalahan yang ada di dalam kawasan dan kondisi sekitarnya harus dipotret sebagai pertimbangan dalam menata kawasan konservasi. Pertimbangan tersebut dituangkan dalam bagian awal dokumen zona atau blok sebagai pernyataan-pernyataan masalah, dan bagaimana upaya mengatasinya pada bagian akhir dokumen zona dan blok.

Diakhir arahan teknisnya selaku Dirjen KSDAE, Wiratno mengharapkan setelah berakhirnya acara, para peserta mendapatkan pencerahan, memberikan ide-ide cemerlang yang membuka pemikiran baru bagi pengelolaan kawasan konservasi.

Sumber : Mugiharto HP, PEH Muda Direktorat PIKA.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini