Kompak, Balai TN Kutai dan Manggala Agni Daops Sangkima Sudah Padamkan 2 Kejadian Karhut

Selasa, 13 Maret 2018

Bontang, 13 Maret 2018. Seiring dengan berkurangnya intensitas curah hujan pada bulan Maret, kerawanan terhadap kebakaran hutan di Kawasan Konservasi Taman Nasional Kutai mulai meningkat. Kawasan ini memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bahaya kebakaran hutan. Dalam 3 tahun terakhir, pada tahun 2015 tercatat seluas 1.200 ha kawasan Taman Nasional Kutai yang terbakar. Walaupun menurun drastis pada tahun 2016 dan 2017, dengan tidak menafikkan Anugrah Tuhan melalui intensitas curah hujan yang tinggi.

Kejadian tahun 2015 dapat berulang pada tahun 2018, prakiraan BMKG bahwa di tahun ini musim kering akan lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya merupakan indikasi awal kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya kebakaran hutan. Berbanding lurus dengan prakiraan tersebut, aktivitas masyarakat di dalam kawasan hutan juga semakin meningkat.

Pada tanggal 12 Maret 2018, terpantau kejadian kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Kutai oleh personil Manggala Agni yang sedang melakukan patroli rutin harian, yang kemudian dilaporkan kepada regu brigdalkarhut Balai TN Kutai. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim patroli pencegahan kebakaran hutan Balai TN Kutai menuju lokasi dimaksud pada koordinat N = 0.26845° ; E = 117.47159° di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur untuk melakukan pemadaman bersama

Topografi areal terbakar yang berbukit dan bahan bakaran berupa semak belukar hasil tebasan yang sudah mengering, membuat api dengan cepat membesar dan merambat. Dengan menggunakan peralatan manual berupa pompa punggung dan alat pemukul api berupa gepyok dan alat pemukul alami berupa ranting pohon, akhirnya api dapat dikendalikan.

Setelah api dapat dikendalikan, kemudian dilakukan mop up atau yang lebih sering diistilah kan dengan pendinginan sebagai upaya untuk memastikan api telah benar-benar padam. Sebagai langkah terakhir adalah kegiatan kalkulasi area untuk mengetahui luasan hutan yang telah terbakar dengan menggunakan GPS mengikuti pola area kebakaran sehingga akan terbentuk poligon. Pada kejadian tanggal 12 Maret 2018 ini tercatat luasan area terbakar adalah seluas 0,8 ha.

Tercatat sudah 2 kejadian kebakaran hutan yang berhasil dipadamkan oleh personil Balai TN Kutai bersama dengan Manggala Agni Daops Sangkima. Pada kejadian pertama yaitu pada tanggal 12 Maret 2018 dan kejadian kedua pada tanggal 13 Maret 2018 dengan luas areal terbakar 1,3 ha pada Koordinat : N = 0.25944° E = 117.47262° yang juga di Desa Teluk Pandan.

Dari 2 lokasi yang terbakar tidak ditemukan pemilik yang mengklaim menguasai areal tersebut, penyuluhan dan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan telah gencar dilakukan oleh pihak Balai TN Kutai baik melalui anggaran APBN (DIPA) maupun anggaran Kerjasama. Banyak masyarakat yang pada akhirnya memahami bahaya dan dampak kebakaran hutan, tetapi ada juga masyarakat yang seolah tidak peduli dengan tetap membakar hutan.

Itulah tantangan bekerja di Kawasan Konservasi, satu pesan yang penting dari Bapak Wiratno selaku Direktur Jenderal KSDAE yang harus selalu diingat, bahwa Konservasi Alam bukan hanya 'sekedar' pekerjaan. Ia adalah jalan hidup yang dipilihkan Tuhan kepada kita. Maka bersyukurlah dengan cara bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja cerdas dalam menjalaninya.

Sumber : Balai Taman Nasional Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini