268 Kilometer Menuju Kebebasan

Jumat, 09 Maret 2018

Pontianak, 9 Maret 2018. "Jack, Galang, Dio, Pungky, dan Gembar " merupakan nama yang diberikan kepada Orangutan yang akan di release. Sebelumnya kelima satwa merupakan hasil dari pusat rehabilitasi dengan waktu yang berbeda. Jack jenis kelamin jantan usia ± 10 Tahun sebelumnya merupakan hasil dari penyerahan warga di Kabupaten Ketapang pada tahun 2011, Galang jenis kelamin jantan usia ± 6 Tahun hasil penyerahan dari warga Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014, Dio jenis kelamin jantan usia ± 6 Tahun penyerahan dari warga kabupaten ketapang pada tahun 2015, Pungky jenis kelamin jantan usia ± 11 Tahun  penyerahan dari warga Kalimantan Tengah pada tahun 2013, dan Gembar jenis kelamin betina usia ± 7 Tahun penyerahan dari warga Kabupaten Kayong Utara dengan lokasi desa yang berbeda. Satwa tersebut direlease berdasarkan pertimbangan hasil dari Pusat rehabilitasi dimana memenuhi kreteria untuk dilepas liarkan pada habitatnya.

Kamis 8 Maret 2018, BKSDA Kalimantan Barat bersama Mitra Konservasi Yayasan IARI dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya melakukan Pelepasliaran Satwa  sebanyak 5 (lima) individu Orangutan (Pongo pygmaeus) dikawasan Koservasi yaitu di bawah pengelolaan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Nanga pinoh, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Untuk menuju kelokasi pelepasliaran, perjalanan ditempuh dengan jarak 286 kilometer selama 17 jam menggunakan mobil dari Ketapang menuju Kantor Seksi Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Nanga Pinoh. Selanjutnya tim beristirahat satu malam sebelum melanjutkan perjalanan keesokan paginya. Perjalanan dilanjutkan lagi menggunakan mobil menempuh medan offroad selama 4 jam dan dilanjutkan dengan menyusuri Sungai Mentatai dengan perahu selama 1 jam. Tim kemudian melanjutkan perjalanan menuju titik pelepasan pertama dengan berjalan kaki selama 1 jam hingga ke titik selanjutnya. Sebelumnya mereka diistirahatkan selama satu malam di kandang habituasi yang berada di dalam kawasan TNBBR. Mereka diistirahatkan untuk menurunkan tingkat stress mereka selama perjalanan dan membiarkan mereka beradaptasi terlebih dulu dengan lingkungan di sana. Pertimbangan dipilihnya lokasi pelepas liaran dikawasan ini berdasarkan sebelumnya pernah dilakukan survey kondisi habitat, ketersediaan pakan dan animal welfare.

Dalam kegiatan ini, tim pelepasan dibantu oleh beberapa porter dari desa-desa penyangga di sekitar kawasan TNBBBR. Menurut Keterangan Ruswanto.S.P, selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang BKSDA Kalimantan Barat “Untuk Jenis Satwa Liar Orangutan merupakan kegiatan pelepasliaran yang ke 7 (tujuh) di habitat aslinya dikawasan TN.Bukit Baka Bukit Raya selama kurun waktu 2018 dan kegiatan ini dimaksudkan guna meningkatkan populasi dan kelestarian satwa liar Orangutan di habitat aslinya”.

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini