Jumat, 02 Maret 2018
Bontang, 2 Maret 2018. Bulan Maret 2018, Balai TN Kutai melepas dua personil yang menjalani purna tugas. Setelah mengabdikan diri dalam pengelolaan Taman Nasional Kutai selama lebih dari 30 tahun, Pak Muin Dan Pak Wiyono, menjalani purna tugas pada tanggal 28 Februari 2018.
Pak Muin yang dalam kesehariannya akrab disapa abah telah mengabdi di tn Kutai selama 36 tahun. Lahir di Muara Amuntai pada tanggal 19 februari 1960, sebuah desa yang terletak sebelah utara Taman Nasional Kutai. Mengawali tugas di TN Kutai sebagai pegawai harian proyek Pembinaan Suaka alam dan Hutan Wisata/Taman Nasional Kutai pada Tahun 1982-1989 dan pada tahun 1989 mulai diangkat menjadi calon PNS dan ditetapkan sebagai PNS pada tahun 1991. Mengikuti diklat Polsus kehutanan pada tahun 1986 membawa beliau berstatus sebagai polisi kehutanan/jagawana.. Memulai karirnya sebagai CPNS pada Unit Taman Nasional Kutai sebagai staf pada seksi pemanfaatan dan selanjutnya banyak berkecimpung sebagai operator radio komunikasi. Sejak awal mengabdi, telah menjalani tugas pada beberapa lokasi di TN Kutai. Pengalamannya yang paling berkesan yaitu pada saat menjalankan tugas di Mentoko, stasiun penelitian orangutan ketika Mentoko dilanda banjir besar dengan ketinggian air mencapai bubungan rumah yang merupakan bangunan knock down. Untuk menghindari banjir mereka mengungsi,tidak ke tempat pengungsian, tetapi bertahan diatas bubungan. Banjir besar terjadi tidak lama setelah kebakaran besar melanda Taman Nasional Kutai yang saat itu masih berstatus unit Taman Nasional pada tahun 1982/1983.
Demikian pula dengan Pak Wiyono. Lahir di Mojokerto pada tgl 12 Februari 1960, Pak Wiyono memulai karirnya di Taman Nasional Kutai pada tahun 1982 sebagai pegawai harian proyek, menjadi CPNS pada Tahun 1986 dan ditetapkan sebagai PNS pada Tahun 1987. Pak Wiyono dikenal sebagai sosok yang cenderung pendiam, namun dalam bekerja tetap menunjukkan kinerja yang luar biasa. Menjalani profesi sebagai Polisi Kehutanan sampai purna tugas. Ditengah-tengah tugas kesehariannya sebagai polisi kehutanan yang harus menjaga keamanan dan keutuhan kawasan, pada masa-masa tertentu, Pak Wiyono terlihat disibukkan dengan urusan DUPAK, yang menjadi nyawa bagi para fungsional. Keterbatasan sarana serta kemampuan menaklukkan teknologi tidak menjadi kendala bagi beliau. Meskipun memulai karirnya dari golongan II.a, beliau mampu mencapai jabatan Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan pada akhir masa tugasnya.
Pelepasan kedua staf Balai TN Kutai yang purna tugas tersebut, dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan bersama seluruh staf Bala TN Kutai di Bontang pada tanggal 1 Maret 2018. Saling memberi pesan dan kesan baik dari yang purna tugas, rekan seperjuangan maupun dari Kepala Balai TN Kutai. Meskipun ada yang menjalani purna tugas, diharapkan untuk tetap menggalang rasa persaudaraan dengan Keluarga besar Balai Taman Nasional Kutai. Tak lupa, Kepala Balai, kepala SPTN mewakili seluruh keluarga besar Balai TN Kutai memberikan kenang-kenangan sebagai symbol persaudaraan dalam keluarga besar TN Kutai.
Sumber : Balai Taman Nasional Kutai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0