Jumat, 23 Februari 2018
Pontianak, 24 Februari 2018. Belum lama ini, tepatnya tanggal 21 februari 2018, group media di Pontianak mengabarkan adanya kejadian konflik satwa, yakni buaya dengan masyarakat. Keesokan harinya petugas tim gugus tugas TSL Balai KSDA Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar) menyisir lokasi dimaksud untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan. Bersamaan dengan hal tersebut melalui call center, salah satu warga yang juga merupakan pengurus BPD Sungai Kakap, yakni Ibu Aisyah, melaporkan adanya kemunculan buaya yang sudah menyerang salah satu warga di Desa Sungai Kakap.
Berdasarkan hasil dari pulbaket tersebut bahwa lokasi kejadian masyarakat diserang seekor Buaya Muara berada di Dusun Garuda Rt 01 Rw 10 Desa Sei Kakap Kecamatan Kakap. Selanjutnya tim gugus tugas tsl yang terdiri dari fungsional polisi kehutanan dan fungsional PEH serta dokter hewan dan tim medis satwa melakukan pengecekan di tempat kejadian bersama-sama Aparatur Desa Sungai Kakap di antaranya Ibu Mardiah (Staf Desa), Ibu Aisyah (Ketua BPD Desa Sungai Kakap), Bapak Subono ( Kepala Dusun Garuda), Bapak Adi ( Ketua Rt 01 Rw 10 Dusun Garuda) serta Aparat dari Kecamatan Sungai Kakap yaitu Bapak Rabiansyah (Kasi Trantib), Bapak Taharudin (Pol PP) dan Ibu Ema (staf Kecamatan).
Tim melakukan pengecekan ke TKP antara lain posisi tangga/gretak tempat mandi di Sungai yang lebarnya 14 Meter di depan rumah korban. Kemudian tim melakukan pengamatan dan pendataan di lokasi kejadian (TKP) dan diperoleh informasi bahwa di sekitar TKP di Radius 1 KM telah dijumpai sebanyak 7 ekor buaya muara dengan ukuran rata-rata 1,20 M - 2 M. Sedangkan 1 ekor ukurannya lebih besar sering timbul di depan rumah Pak Adi (Ketua RT 01).
Selanjutnya Tim Satgas TSL menjenguk korban bersama aparat Desa dan Kecamatan.Masih dalam waktu yang sama, tim sekaligus melakukan penyuluhan dan penyadartahuan terkait aktivitas masyarakat yang melakukan kegiatan di sungai seperti aktivitas MCK. Tim menyarankan untuk tidak membuang sampah dan kotoran/bangkai yang memicu timbulnya buaya muara yang hanya 4 Km dari laut.
Tidak lupa tim menyarankan kepada aparat Desa dan Kecamatan untuk lebih giat mengajak masyarakat untuk melakukan pembersihan sungai yang menjadi tempat/sarang buaya di wilayahnya dan yang paling penting tim juga menyampaikan untuk selalu berkordinasi dengan pihak Balai KSDA Kalbar apabila ada indikasi munculnya konflik satwa dengan masyarakat.
BKSDA Kalbar melalui tim Satgas TSL akan segera Memasang Papan Himbauan di sepanjang Kecamatan Sungai Kakap bersama pihak Desa untuk menghindari terulangnya konflik satwa di kemudian hari. (YS)
Sumber: Tim Gugus Tugas TSL Balai KSDA Kalimantan Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0