Minggu, 11 Februari 2018
Bontang, 11 Februari 2018. Balai TN Kutai dan IUCN menyelenggarakan workshop Internasional dengan topik : Climate Change Vulnerability and Restoration of Plant Species of Kutai National Park, East Kalimantan, di Bontang-Kalimantan Timur. Workshop berlangsung dari tanggal 6-9 Februari 2018 di Hotel Sintuk Bontang-Kalimantan Timur. Workshop dihadiri para peneliti dan praktisi terkait orangutan, tumbuhan dan restorasi habitat. Para ahli/peneliti dan praktisi berasal dari berbagai lembaga/universitas antara lain: Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Balai KSDA Kalimantan Timur, International Animal Rescue (IAR), Cape Town University, University of Leeds, NMBU University, York University, University of Stellenbosch-South Africa, Orangutan Kutai Project, PT. RHOI, PT. KPC, PT. Surya Hutani Jaya, PT. Indominco Mandiri. Hadir sebagai narasumber PT. Indominco Mandiri sebagai perwakilan dari perusahaan yang melakukan kegiatan restorasi di TN Kutai, PT. RHOI yang telah melakukan kegiatan restorasi untuk habitat orangutan, Perwakilan dari Balai PPI Kalimantan Tengah yang mempresentasikan manajemen penanggulangan kebakaran hutan dan IUCN.
IUCN dengan didukung oleh Indianapolis Zoo melakukan studi untuk melihat dampak perubahan iklim terhadap habitat orangutan, dalam kerangka mendukung pengelolaan Taman Nasional Kutai, khususnya pelakasanaan restorasi ekosistem di TN Kutai. Aspek penilaian yaitu tingkat kerentanan dan atau ketahanan spesies tumbuhan penting baik bagi orangutan maupun bagi pengelolan ekosistem TN Kutai secara umum, terkait dengan adanya perubahan iklim. Penilaian Kerentanan spesies terhadap Perubahan Iklim yang dilakukan IUCN adalah sebuah 'pendekatan berbasis sifat ekologi', dengan mempertimbangkan sifat biologi dan ekologi setiap individu spesies dalam rangka untuk memperoleh penilaian akhir. Checklist tumbuhan yang lengkap dengan sifat biologi dan ekologi, dapat dijadikan dasar dalam pemilihan jenis kegiatan restorasi ekosistem. Pemilihan jenis tumbuhan sangat ditentukan oleh tujuan restorasi itu sendiri. Untuk di TN Kutai beberapa kegiatan restorasi teridentifikasi beberapa tujuan restorasi antara lain untuk konservasi orangutan, sehingga yang diutamakan adalah komposisi tumbuhan yang dapat mendukung kehidupan orangutan, tujuan lain adalah untuk mencegah konflik dengan masyarakat sehingga keiatan restorasi harus berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan restorasi ekosistem di TN Kutai yaitu: implementasi 2 (dua) regulasi yang terkait dengan rehabilitasi DAS dan Restorasi Ekosistem di kawasan konservasi, timbulnya konflik dengan masyarakat, gangguan kebakaran hutan, pemetaan areal terdegradasi di TN kutai dan sistem monitoring paska kegiatan restorasi ekosistem. Hasil workshop merekomendasikan beberapa hal antara lain: menggunakan checklist hasil studi dalam penentuan jenis tumbuhan, meningkatan koordinasi para pihak, mendorong implementasi regulasi restorasi ekosistem yang sesuai, membentuk “Advisory board” yang dapat memberikan masukan/ saran teknis dalam pengelolaan TN Kutai, meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, mencegah kegiatan illegal khususnya yang terkait dengan penguasaan lahan secara illegal.
Sumber : Balai TN Kutai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0