Menyamakan Persepsi Terkait Peragaan Lumba-Lumba dan Satwa Lainnya

Senin, 12 Februari 2018

Pontianak, 12 Februari 2018. Balai KSDA Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar) memfasilitasi pertemuan antar pihak terkait rencana  peragaan Lumba-lumba dan aneka satwa lainnya dari Taman Impian Jaya Ancol di Paradis-Q Water Park Kubu Raya yang akan digelar pada tanggal 15 Februari s.d 18 Maret 2018.

Acara dihadiri Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Balai KSDA Kalbar, perwakilan dari Dinas Kelautan Provinsi Kalbar, Dinas terkait di Kab. Kubu Raya, mitra/penggiat konservasi dari WWF Program Kalimantan Barat, Yayasan Titian, serta dari Ikatan Dokter Hewan Kalbar.

Dari presentasi yang disampaikan pihak penyelenggara, dari proses perijinan hingga rencana pelaksanaan telah dilakukan melalui prosedur yang ketat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan berdasarkan keterangan dari Kadis Pangan, Peternakan dan Hewan Provinsi Kalbar drh. Manan yang pada kesempatan ini menyampaikan pertimbangan teknis menyatakan bahwa dari 3 unsur yang meliputi aturan perlintasan hewan, Kesehatan hewan, dan animal welfare telah dipenuhi oleh pihak penyelenggara sehingga tidak ada alasan untuk menahan peragaan satwa tersebut. Namun demikian Beliau menyampaikan pesan dalam animal welfare agar mempedomani aturan yang berlaku.

Kepala Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta menyampaikan, bahwa "Dalam pelaksanaannya nanti kita akan sama-sama mengawasi dan mendampingi sehingga kesejahteraan dan kesehatan satwa benar-benar diperhatikan" tegas Kepala Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta. Sementara masukan dari perwakilan Dinas Kelautan menyampaikan terkait perijinan baik peragaan dan perlintasan kewenangan masih di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), namun demikian lumba-lumba tersebut termasuk 20 satwa yang menjadi prioritas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sehingga dimohon ada koordinasi antar pihak.

Dikatakan Happy sebagai pemerhati konservasi, agar kedepan peragaan serupa diluar lembaga konservasi tidak lagi dilakukan karena edukasi terhadap hal tersebut bisa melalui sosial media. Sebagai masukan justru saat ini lembaga konservasi harus mulai memberikan support edukasi melalui sarana-sarana media sosial.

Dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menyarankan pada penyelenggara, bahwa kesejahteraan hewannya/animal welfarenya untuk benar-benar diperhatikan. Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa perawatan harian untuk satwa meliputi perawatan kesehatan satwa menyeluruh, pemberian vitamin dan makan yang cukup sesuai dengan kebutuhan persatwa yang telah diukur dengan takaran yang dibutuhkan persatwa serta menjaga kualitas air kolam dengan ukuran dan standar  kebutuhan satwa dengan takaran yang sudah ditetapkan dalam prosedur.

Sebagai penutup acara, Kepala Balai KSDA Kalbar menyampaikan bahwa, apa yang disampaikan penggiat konservasi menjadi masukan yang baik. Masukan tersebut menjadi catatan bagi penyelenggara dan juga bagi pemerintah sendiri. Diharapkan Pertemuan hari ini menjadi jalan tengah, selama aturan masih membolehkan maka kita tidak dapat menolak yang harus kita lakukan adalah kontrol/monitor jalannya peragaan.(YS)

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini