”Puncak Carstenz Bukanlah Tempat Sampah”

Selasa, 06 Februari 2018

Wamena – 6 Februari 2018, Sebuah terobosan baru Direktorat Jenderal KSDAE (Ditjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi di tingkat tapak, strategi yang ditempuh adalah pengembangan "Role Model" di setiap  kawasan konservasi. Sehubungan kebijakan tersebut, dalam Tahun 2018 ini,  Balai Taman Nasional Lorentz (BTN Lorentz) sebagai UPT Ditjen KSDAE telah merancang Role Model berjudul "Ekspedisi Ilmiah TN. Lorentz 0 - 4.884 mdpl".  Dalam tahap persiapan Role Model tersebut, Balai TN. Lorentz melakukan survey awal di beberapa titik sasaran  Role model. Salah satu titik yg telah disurvey adalah di sekitar jalur pendakian Puncak Carstensz Pyramid. Jalur survey dilakukan melalui Lembah Kuning (Yellow Valley) yang dimulai pada 30 Januari s/d 3 Februari 2018.  Kegiatan ini  mendapat dukungan dari  PT. Freeport Indonesia dan mitra terkait. Diketahui bahwa Puncak Carstensz atau Carstensz Pyramid berada dalam kawasan konservasi TN. Lorentz.  Nama Carstensz sudah tidak asing dikalangan para pendaki (hikkers) profesional kelas dunia. Karena selain ditutupi salju pada elevasi 4884 mdpl, posisinya terletak dalam kawasan konservasi, yakni Taman Nasional Lorentz dan karena keunikannya telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Word Nature Heritage Site (1997). Keunikan dan kekhasan kawasan ini menjadikannya sebagai salah satu destinasi  wisata pendakian. Dalam dunia pendakian, Puncak Carstenz yang terletak di gugusan pegunungan tengahnya Pulau Papua ini tercatat sebagai salah satu dari 7 puncak tertinggi di 7 benua (Seven Summits). Puncak Carstensz di wilayah Pulau New Guinea ini adalah salah satu puncak gunung di wilayah tropis yang diselimuti salju abadi. Dalam bahasa lokal Carstenzs Pyramid dikenal dengan nama Nemangkawi Ninggok yang berarti Puncak Panah Putih.

Dalam kegiatan survey Prakondisi Role Model,  tim Balai TN. Lorentz mendirikan base camp pada rute pendakian melalui Yellow Valley (4291 mdpl).  Tim melaksanakan survey selama 3 hari di sekitar Puncak Carstenz, bekerja dalam kondisi cuaca cukup ektrim disertai terpaan badai salju pada suhu di bawah 0 derajat Celsius. Selama berada di base camp Yellow Valley, tim survey dari Balai TN. Lorentz juga mengamati dan mencatat beberapa flora fauna khas ekosistem Alpin sebagai bahan referensi saat Role Model nantinya. Selain itu, tim juga memeriksa jalur pemanjatan tebing terakhir menuju puncak Carstensz Pyramid. Antara lain, tali pengaman yang terpadang di dinding tebing menuju Puncak Carstensz.  Tali pengaman tersebut  sudah kurang layak karena telah usang dan cacat akibat gesekan pada tebing yang berdinding batu cadas.  Tali pengaman tersebut terakhir diganti pada Tahun 2016 lalu. Sehingga perlu diganti segera saat pelaksanaan Ekspedisi Ilmiah/Role Model yang direncanakan pada Juli-Agustus 2018 mendatang.

Mengingat Puncak Carstenz sebagai salah satu destinasi wisata pendakian kelas dunia, selain permasalahan tentang tali pengaman, tim juga mengamati dan mendata permasalahan lain. permasalahan penting yang cukup penting untuk bahan evaluasi dan mencari upaya penyelesaiannya adalah  sampah pengunjung. Hasil pantauan tim  terlihat adanya sampah yang berserakan dibeberapa titik pendakian, terutama titik-titik strategis lokasi base camp para pendaki. Hal ini dipicu oleh adanya kegiatan pendakian secara ilegal serta  rendahnya kesadaran dan kepedulian para pengunjung/pendaki.  Berdasarkan informasi yang diperoleh tim, bahwa sampah-sampah tersebut kadangkala terpaksa diangkut oleh heli milik PT. Freeport Indonesia ketika pendaratan darurat saat sedang melakukan pemantauan lingkungan atau pendaratan darurat saat pertolongan dan evakuasi tim pendaki dalam keadaan darurat.  Kedepan Balai TN Lorentz akan berkoordinasi dengan para pihak terkait guna mencari solusi menangani persoalan sampah yang dihasilkan para pendaki di jalur pendakian Puncak Carstensz dan sekitarnya. Selain itu akan dilakukan penertiban kegiatan pendakian.

Puncak Carstensz berada dalam kawasan konservasi Taman Nasional Lorentz.  Dihimbau kepada para pendaki untuk tidak memasuki kawasan dan melakukan pendakian secara ilegal. Lakukan pendakian gunung dengan bijaksana dan aman, hindari serta kurangi barang bawaan Anda dari bahan yang nantinya berpotensi sebagai sampah.  Jangan tinggalkan barang bawaan kita sebagai sampah di gunung, karena seyogyanya setiap pendaki gunung adalah pecinta dan pelestari alam, sehingga amat tidak pantas jika seorang  pendaki gunung, apalagi pendaki profesional namun ikut menyumbangkan sampahnya di gunung. Jika kita mengaku dan berbangga diri sebagai hikkers yg cinta dan peduli upaya pelestarian  alam, maka tentu pasti sepakat bahwa  sejatinya Puncak Carstensz-pun tidak layak dijadikan tempat sampah. Kepada para hikkers,  pemerhati dan pecinta lingkungan, ayo bergabung dalam ekspedisi ilmiah Lorentz 0-4884 mdpl pada Juli-Agustus 2018. Jika berminat, hubungi kantor Balai TN. Lorentz, Ditjen KSDAE, Kementerian LHK.

Sumber : Balai Taman Nasional Lorentz

Penanggung Jawab : Kepala Balai TN Lorentz

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini