Kamis, 01 Februari 2018
Liwa, 26 Januari 2018. Pengelolaan taman nasional memiliki dinamika permasalahan yang kompleks, dibutuhkan ketersediaan data akurat untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan. Balai Besar TNBBS bersama UNDP Tiger Project menyelenggarakan Pelatihan Penyeragaman Pengumpulan Data Patroli Berbasis SMART tanggal 25 s.d. 26 Januari 2018, bertempat di Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah II Liwa.
Smart Patrol adalah sebuah sistem yang memaksimalkan kegiatan patroli dan menggunakan “kekuatan informasi” untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan, termasuk upaya preventif untuk mengeliminir kegiatan illegal dan upaya represif dalam rangka penegakan hukum, serta melindungi satwa liar dan habitatnya di kawasan konservasi yang didukung oleh perangkat lunak spasial yang bernama MIST (Management Information System). Smart Patrol ini memiliki empat komponen pengambilan data utama yaitu: data spasial lokasi; tanggal dan waktu patroli; data observasi fauna di TNBBS termasuk tiga spesies kunci (Harimau Sumatera, Gajah Sumatera dan Badak Sumatera), empat spesies tumbuhan utama yaitu raflesia, Amorphopallus, kantung semar dan anggrek hutan serta aktivitas manusia dalam kawasan seperti perambahan dan pembalakan liar.
“Petugas Balai Besar TNBBS telah melaksanakan kegiatan Smart Patrol dalam setiap kegiatan patroli, sehingga dapat mempermudah pembuatan laporan dan pemutakhiran data. Namun untuk mempertahankan dan memperkuat pengetahuan petugas Balai Besar TNBBS mengenai patroli berbasis SMART, maka perlu dilakukan pelatihan penyegaran untuk penyeragaman pengumpulan data patroli berbasis SMART ini.” ujar Kepala Balai Besar TNBBS Ir. Agus Wahyudiyono saat membuka pelatihan ini.
Regional Coordinator PIU TNBBS Verry Iwan Stiawan mengatakan bahwa UNDP Tiger Project memandang pentingnya ketersediaan data Harimau Sumatera di TNBBS. “Teman – teman petugas di lapangan telah melakukan patroli rutin, data diolah dengan aplikasi SMART, dan kegiatan ini kita kenal dengan SMART Patrol. Data yang terkumpul tidak hanya data Harimau Sumatera, tetapi ada data Gajah Sumatera dan Badak Sumatera. Ketiga spesies mamalia besar ini merupakan satwa kunci TNBBS”, tambah Verry.
Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta, berasal dari 17 Resort yang ada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Narasumber dan instruktur menyampaikan materi tentang : Patroli Pengamanan Hutan; Pengantar Sistem SMART; Implementasi SMART di TNBBS; Struktur Data SMART dan Pengisian Buku Patroli Berbasis SMART. Para peserta pelatihan melakukan Praktek Lapangan Aplikasi SMART Patrol di Resort Balik Bukit Bumi Perkemahan Kubuperahu. “Dengan diselenggarakannya pelatihan SMART Patrol ini yang diikuti oleh Polhut dan MMP, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan petugas Balai Besar TNBBS dalam melakukan patroli berbasis SMART, serta memberikan pengetahuan mengenai patroli SMART kepada Polhut dan Masyarakat Mitra Polhut” kata Kepala Bidang Teknis Konservasi Ismanto, S.Hut.,M.P.
Sumber : Balai Besar TN Bukit Barisan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0