Jumat, 19 Januari 2018
Labuan Lalang (Kamis, 18/01/2018) Dalam mendukung role model pengendalian sampah, Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Sampah menjadi permasalahan bersama dan kawasan TNBB tak luput dari permasalahan ini. Seringkali sampah menimbulkan masalah terutama pada objek wisata yang ada seperti di Pulau Menjangan, Pantai Karangsewu, dan Labuan Lalang yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain tidak sedap dipandang, sampah juga bisa dimakan satwaliar seperti kera ekor panjang dan rusa, sehingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan satwa tersebut.
Permasalahan sampah bukanlah hal yang sederhana. Perlu keterlibatan semua pihak dalam penanganannya. Selama tahun 2017, data di Balai TNBB tercatat lebih dari 12 ton sampah plastik dan anorganik berhasil dibersihkan dari kawasan TNBB. Dalam rangka penanganan sampah tersebut, hari ini (Kamis, 18/01/2018), berlokasi di wantilan Labuan Lalang, dilakukan koordinasi dan sosialisasi dengan parapihak untuk membahas permasalahan pengelolaan sampah di TNBB.
Acara di pimpin langsung oleh Kepala Balai TNBB, Drh. Agus Ngurah Krisna K, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa permasalahan sampah membutuhkan perhatian semua pihak. Penanganan sampah tidak bisa dilakukan secara parsial, namun membutuhkan program yang terpadu dan bersama-sama. Harus ada strategi penanganan sampah bersama semua pihak. Pada kesempatan kali ini, Balai TNBB juga memberikan presentasi tentang pengelolaan sampah di kawasan taman nasional. Presentasi dibawakan oleh KSBTU Balai TNBB, sekaligus Ketua Pokja Penanganan Sampah anorganik, Wiryawan. Isi materi menjelaskan tentang konsep, strategi, dan rencana penanganan sampah di TNBB. Pada kesempatan tersebut juga, seorang volunteer warga negara Islandia (Rosa Bjork) ikut memberikan materi tentang pengelolaan sampah (waste management) di TNBB, khususnya di wilayah Labuan Lalang.
Setelah presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi sekaligus koordinasi yang dipandu oleh KSPTN III Labuan Lalang, Hendra Gunawan. Dalam sesi ini, Ketua Forum Penyedia Jasa Wisata Alam TNBB, Putu Widiana, menyampaikan agar pada tempat-tempat wisata tidak disediakan tempat sampah karena akan menimbulkan permasalahan baru. Yang perlu dilakukan adalah dengan mempertegas pesan lingkungan supaya tidak meninggalkan sampah di tempat wisata yang ada di TNBB.
Dukungan juga muncul dari pihak swasta seperti PT. SBW. Sebagai pemegang IPPA, PT. SBW yg juga memiliki lokasi ijin di Labuan Lalang akan memberikan dukungan dalam pengelolaan sampah dengan menyediakan lokasi pengolahan sampah organik.
Dukungan mengalir dari semua pihak. Pada intinya, semua yang hadir sepakat bahwa sampah merupakan permasalahan yang harus segera di atasi bersama. Dalam uraiannya saat menutup acara, Kepala Balai TNBB menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak. Semua masukan di tampung sebagai pertimbangan untuk merumuskan strategi ke depan. Koordinasi akan terus dijalin dan akan dilakukan pemetaan, identifikasi, dan pembuatan skema penanganan sampah yang akan dikerjakan bersama. Untuk mewujudkannya, akan segera dibuat kelompok kerja (Pokja) pengendalian sampah di TN Bali Barat beranggotakan semua pihak yang terkait dengan keberadaan kawasan TNBB.
Sumber: wiryawan tnbb
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0