Buaya Jenis Senyulong Ditemukan Mati di Danau Sentarum

Senin, 08 Januari 2018

Putussibau, 7 Januari 2018. Seekor buaya jenis Senyulong (Tomistoma schlegelii) sepanjang kurang lebih 4 meter ditemukan dalam keadaan mati pada Rabu, 3 Januari 2018 di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Buaya tersebut pertama kali ditemukan oleh Jepri seorang warga sekitar, saat mengecek bubu temilar miliknya. Bubu temilar adalah alat tangkap ikan dari bidang trol segi empat berbahan nilon. Saat ditemukan buaya yang sudah mati tersebut terlilit tali ijab temilar. Diduga buaya sepanjang 4,25 meter tersebut akan memakan ikan tapah yang ada di dalam bubu temilar, namun tragis tubuhnya terlilit tali ijab temilar yang mengakibatkan kematiannya.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Arief Mahmud, telah memerintahkan petugas Taman Nasional dari Resort Sempadan, Seksi pengelolaan TN Wilayah V Selimbau, yang merupakan Kantor Resort terdekat dengan lokasi penemuan bangkai buaya untuk memeriksa secara langsung di lapangan sekaligus menyelidiki lebih lanjut atas kematian Buaya Senyulong tersebut. “Saya berharap kematian buaya ini adalah kejadian yang terakhir kalinya” ujar Arief. Lebih lanjut Kepala Balai yang telah mengabdi selama lebih dari 4 tahun di BBTNBKDS ini berharap bagi masyarakat yang memasang bubu untuk tidak menempatkan bubu di habitat Buaya Senyulong, sehingga kejadian ini tidak terulang”. “Segera laporkan kepada petugas TNBKDS jika menemukan buaya dan jangan membunuhnya” tegas Arief.

Ekosistem Taman Nasional Danau Sentarum yang kondisinya saat ini masih sangat baik merupakan habitat Buaya Senyulong. Buaya yang memiliki moncong panjang ini memakan ikan dan jenis udang yang melimpah di dalam kawasan Danau. Untuk menjaga kelestarian ekosistem Danau Sentarum termasuk Buaya jenis Senyulong ini perlu upaya bersama antara Pemerintah serta masyarakat sekitar. “Saya meminta kepada seluruh warga sekitar dan pihak-pihak terkait untuk senantiasa bersama-sama dengan pihak BBTNBKDS menjaga kelestarian Taman Nasional Danau Sentarum, sehingga keberadaan buaya Senyulong dapat terjaga kelestariannya” harap Arief.

Terdapat kearifan lokal masyarakat terutama kepercayaan masyarakat adat Dayak Iban di Dusun Meliau Desa Melemba yang patut diketahui terkait keberadaan buaya jenis senyulong, bagi masyarakat Dayak Iban Buaya Senyulong di anggap sakral dan dilindungi. Selain kearifan lokal, Badan Dunia yang menangani jenis satwa langka atau International Union and Conservation Nature (IUCN) menyatakan bahwa Buaya Senyulong masuk kedalam kategori genting (Endangered). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, Buaya Senyulong juga termasuk satwa yang dilindungi.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas (Srwn & MI)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini