Kamis, 21 Desember 2017
Sofifi, 21 Desember 2017. Lain ladang lain ilalang lain lubuk lain ikannya. Begitulah kira-kira peribahasa yang tepat untuk pengelolaan Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Maluku Utara dengan keragaman adat dan budaya yang mengharuskan TNAL memiliki metode yang berbeda untuk berkolaborasi. Terbukti setiap desa penyangga kawasan memiliki perbedaan suku, adat dan budaya. Seperti halnya Desa Pintatu, Tomares, Sawai Itepo dan Desa Kobe yang baru saja membuka diri dan berkolaborasi dengan TNAL pada saat acara penandatanganan Risalah Penanganan Konflik di Sofifi (20/12).
Setelah cukup lama ke-empat desa tersebut menutup diri terhadap taman nasional, akhirnya setelah melewati proses yang panjang dan dengan bantuan Direktorat PKTHA Ditjen PSKL dan Balai PSKL Maluku Papua, desa-desa tersebut menyatakan kesediaannya untuk berkolaborasi dengan TNAL. Kepala Balai TNAL yang ikut dalam penandatanganan risalah tersebut menyatakan bahwa sejarah baru di TNAL dimulai dan ke-4 desa adat sudah menyatakan membuka diri dengan TNAL.
Menoleh kebelakang, bahwa ke-4 desa tersebut belum bisa membuka diri dengan taman nasional dikarenakan batas kawasan yang mereka anggap masuk kedalam lahan adat dan menjadikan konflik tenurial yang berkepanjangan ditambah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
"Cara baru KSDAE hari di implementasikan sampai tingkat tapak, begitu juga kita harus "wungongke" masyarakat, caranya dengan diajak bicara." Penyampaian kepala balai TNAL kepada semua yang hadir pada kesempatan tersebut.
"Semua kegiatan yang dilakukan TNAL mulai sekarang mesti jelas posisi masyarakat dimana sehingga mempunyai pengaruh, dampak terhadap masyarakat sekitar kawasan dan perbanyak sosialisasi ke masyarakat", lanjut tutur Wahyudi,
"Kepala Seksi sampai Kepala Resort harus terus komunikasi dengan para Kepala Desa tersebut agar ada tumbuh saling percaya antara masyarakat dengan TNAL, no HP kita semua mesti ada di kepala desa sekitar kawasan. Semua sudah mencatat no HP kabalai", pungkasnya.
Sumber : Balai TN Aketajawe Lolobata
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0