Minggu, 17 Desember 2017
Manado (17/12/17). Katinting karnaval dilaksanakan pada hari Jumat dan sabtu tanggal 15-16 Desember 2017 yang bertempat di Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Dimana kawasan ini merupakan bagian dari daerah penyangga bagian selatan Taman Nasional Bunaken. Aktivitas lapangan mulai dari Balap Katinting dan Parade Perahu Hias Katinting. Peserta karnaval katinting berjumlah 100 peserta yang menggunakan perahu dan mesin katinting.
Karnaval Katinting yang baru pertama kali digelar oleh Balai Taman Nasional Bunaken merupakan even yang menyasar kepada masyarakat khususnya nelayan kecil dan tradisional untuk memberikan mengapresiasi kepada nelayan kecil dan tradisional dalam membangun rasa bangga dalam pengelolaan konservasi di Taman Nasional Bunaken, sekaligus kegiatan ini bertujuan mempromosikan kegiatan masyarakat nelayan kecil dan tradisional dalam budaya dari generasi ke generasi.
Hari jumat (15/12/2017) seluruh peserta mengikuti babak kualifikasi dalam bentuk katinting balab, sejak siang sampai sore hari setelah selesai sholat Jumat peserta lomba sudah berkumpul di pinggir pantai, dalam 1 kali balap terdiri dari 4 race peserta, pemenang race akan mengikuti grand final pada hari sabtu (16/12/2017) yang berjumlah 20 peserta. Adapun peserta yang gugur sebanyak 80 peserta di perlombaan balap katinting hari jumat masih diberikan kesempatan untuk mengikuti perlombaan Katinting Hias yang juga dilaksanakan pada hari sabtu.
Kegiatan ini terselenggara atas inisiasi Balai Taman Nasional Bunaken dengan bekerjasama dengan Lantamal VIII TNI AL serta dukungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Lantamal VIII, Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Wakapolres Minahasa Selatan, Muspika Kecamatan Tatapaan, dan segenap warga yang antusias mengikuti kegiatan dan perlombaan.
Kusno Tamengge salah satu peserta yang diwawancari sangat senang dengan kegiatan ini, dia termotivasi mengikuti kegiatan dengan sukarela, bahkan walaupun tidak mendapatkan juara. Ini merupakan hiburan bagi warga desa sekaligus untuk menjaga lingkungan.
Aktivitas katinting hias yang diikuti oleh peserta memamerkan berbagai seni warga pesisir yang unik dan atraktif, dengan balutan bendera merah putih serta pernak-pernik berdera kecil berkibar sebagai warga Negara Republik Indonesia. Hiasan ikan karang, ikan pelagis, penyu, duyung dan bahkan produk daratan lainnya yakni mangga berbuah yang dilatkan di perahu juga ditampilkan untuk menarik perhatian tim juri yang menilai.
Juara Katinting Balap secara berturut-turut yakni Sadal Padakala (Juara 1), Anwar Kaser (Juara 2), Risman Nungan (Juara 3) dan Idam Nungan (Juara Harapan). Adapun Katinting Hias Sadan Bugis (Juara 1), Isnawir Bugis (Juara 2), Ahmad Khaidir (Juara 3) dan Subhan Mandi (Juara Harapan)
Dalam kesempatan lain pada aktivtas doorstop jurnalis Kepala Balai Taman Nasional Bunaken (Dr. Farianna Prabandari, S.Hut, M.Si) khusus pemberdayaan masyarakat kedepan adalah penguatan wisata berbasis masyarakat, jangan hanya pihak pengusaha wisata saja yang mendapatkan keuntungan, tetapi masyarakat juga harus bisa menikmati dari kegiatan wisata itu. Langkah awal yakni bagaimana pengelolaan sampah yang mengotori lokasi wisata, kedua mengembangkan potensi wisata darat baik yang ada di pulau-pulau dan pesisir. Esensinya keduanya adalah kami dari Balai Taman Nasional Bunaken tidak bisa bekerja sendiri dalam mengelola kawasan konservasi, akan tetapi harus menggandeng, bersinergi dan bekerjasama dengan berbagai pihak dan lintas sektor. Komandan Lantamal VIII selain selain bertugas untuk menjaga tugas kedaulatan tetapi juga ada tugas lain dalam bentuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat wilayah pesisir, untuk itu mendorong masyarakat mencitai wilayah maritim. Ibu Bupati Minahasa Selatan (Tetty Paruntu) dengan adanya program kerjasama terkait seperti pengembangan wisata wilayah pesisir akan kami bantu, apalagi desa terkait yang memiliki sumber daya laut, kami akan bantu. Kerjasama dengan Balai TN Bunaken dan Lantamal VIII merupakan program para pihak yang akan memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0