Jumat, 15 Desember 2017
Embaloh Hulu 15 Desember 2017- Melimpahnya pohon aren atau enau (Arenga piñata) di Desa Menua Sadap menginisiasi PTN Wilayah I Mataso Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun (BBTNBKDS) untuk mengembangkan menjadi produk unggulan yaitu gula aren. Hal ini tentunya menciptakan nilai tambah (added value) bagi komoditas aren yang selama ini hanya dikomsumsi masyarakat sebagai minuman tuak. Pelatihan pembuatan gula aren dilaksanakan pada Rabu (13/12) bertempat di Dusun Kelayam Desa Menua Sadap.
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah I Lanjak Parsaoran Samosir mewakili Kepala Bidang PTN I Mataso mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan pelatihan pembuatan gula aren yang pertama kali dilakukan oleh Balai Besar TNBKDS di desa penyangga kawasan. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi dan mengetahui tentang nilai lebih dari air nira aren tersebut.
“Dengan inovasi baru, air nira yang seyogyanya akan dijadikan tuak dapat diubah menjadi gula aren dan gula semut yang memiliki nilai tambah lebih tegasnya. Ditambahkannya dengan pelatihan ini diharapkan muncul usaha ekonomi produktif yang dapat meningkatkan ekonomi masayarakat karena permintaan gula aren yang tinggi.
Joseph instruktur pembuatan gula aren yang memandu kegiatan ini mengatakan bahwa butuh kecermatan dan kesabaran dalam mengolah air nira. “yang terpenting adalah api yang digunakan harus pas tidak terlalu besar dan kecil sehingga kualitas gula bagus” jelasnya. Praktisi gula dari Dusun Bakung Benua martinus ini menambahkan bahwa proses pemasakan membutuhkan 3-4 jam sambil terus diaduk. “setelah mendekati masak, air nira tersebut dicampur dengan parutan buah kelapa sebanyak satu buah” jelasnya. Proses selanjutnya mencetak cairan nira yang sudah mengental dan berwarna coklat ke dalam cetakan bambu. Cetakan menggunakan potongan bambu yang sudah dengan panjang sekitar 7 cm, setelah dingin gula bisa langsung dikonumsi. “Sebagai ilustrasi dengan bahan baku 27 liter air nira aren dan parutan kelapa sebanyak satu buah, menghasilkan gula aren cetak seberat 3,5 kg. Harga jual per kg gula aren cetak sebesar Rp. 35.000,-“ tegas Joseph.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapala Desa Menua Sadap, Kepala Dusun Kelayam, Tuai atau Tuan Rumah Betang Kelayam, tokoh-tokoh masyarakat, dan warga masyarakat Dusun Kelayam. Selain itu, hadir juga Kepala Seksi PTN Wilayah I Lanjak Parsaoran Samosir, Penyuluh Kehutanan Bidang PTN Wilayah I Mataso, Polisi Kehutanan (Polhut), dan staf Bidang PTN Wilayah I Mataso.
Sumber : Ahmad Rindoan - PEH Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0