Pembinaan Usaha Ekonomi Kreatif di Kawasan TN Bunaken

Minggu, 22 Oktober 2017

Manado, 21 Oktober 2017. Pembinaan usaha ekonomi kreatif di kawasan Penyangga Taman Nasional Bunaken dilaksanakan 2 hari dari tanggal 20 – 21 Oktober 2017 di Hotel Formosa Manado, dengan peserta perwakilan kelompok masyarakat dari bagian pulau-pulau, pesisir utara, dan pesisir selatan. Pembinaan masyarakat desa di daerah penyangga kawasan Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu upaya pembangunan berbasis konservasi.

Pembicara antara lain dari mitra seperti Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara (Ir. Ronald Sorongan, M.Si) yang menyampaikan program bantuan untuk kelompok masyarakat, Fasilitator DMO Bunaken (Prof. Dr. Winda Mercedes Mingkid) terkait dengan pembangunan kemitraan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bunaken, Dr. Rignolda Jamalludin dari LPM Universitas Sam Ratulangi terkait dengan pengorganisasian kelompok masyarakat, serta akademisi Dr. Hengky Walangitan dari Jurusan Kehutanan Universitas Sam Ratulangi mengenai studi kelayakan usaha ekonomi kreatif masyarakat.

Salah satu kendala dan hambatan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui usaha ekonomi kreatif adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan pengembangan usaha ekonomi kreatif dan belum optimalnya sinergitas berbagai komponen program pemberdayaan dalam satu program terpadu selain dari minimnya data dan informasi di lapangan terkait potensi yang dikembangkan. 

Pengembangan ekonomi kreatif menggerakan masyarakat sebagai Subyek atau pelaku utama pembangunan dalam kawasan Taman Nasional Bunaken, hal ini sebagaimana arahan Bapak Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa cara baru dalam kelola kawasan konservasi dilakukan melalui pelibatan masyarakat.

Masyarakat sebagai subyek atau pelaku utama dalam berbagai model pengelolaan, pengembangan daerah penyangga melalui ekowisata, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), jasa lingkungan, patroli kawasan, penjagaan kawasan, restorasi kawasan, pengendalian kebakaran, budidaya dan penangkaran satwa.

Dalam waktu dekat terdapat 2 kelompok masyarakat yaitu Cahaya Tatapaan dan Cahaya Trans yang akan melakukan kemitraan dengan Balai Taman Nasional Bunaken dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan di Zona Tradisional.

Sumber :   Eko Wahyu Handoyo, S.Hut - Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TN Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini